RADARDEPOK.COM - Kondisi iklim el nino yang tiba berbarengan dengan musim kemarau, membuat pemerintah mewanti-wanti ketahan pangan. Sebab, fenomena itu turut berpengaruh terhadap naiknya harga beras.
Baca Juga: Rayakan Harpelnas, Petinggi Indosat Ooredoo Sapa Pelanggan Setia
Belum lagi, kekeringan akibat el nino membuat petani di berbagai belahan nusantara mengalami gagal panen. Sehingga, belakangan ini harga sejumlah komoditas pangan sempat melejit.
Di Depok, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) telah menyediakan cadangan beras sekitar 35 ton yang dititipkan di Bulog.
Baca Juga: Multaqo Sufi Dunia Bagi Kebangkitan Islam dan Perdamaian Dunia
Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) DKP3 Kota Depok, Endang Gunadi mengatakan, pihaknya akan menambah stok 5 ton beras pada tahun ini.
Artinya, Kota Depok memiliki 40 ton lebih stok beras yang sewaktu-waktu dapat digunakan apabila fenomena el nino turut berdampak pada kebutuhan pangan.
"Masih 35 ton dikeluarkan bila ada bencana, rencana tahun ini akan tambah lebih kurang 5 ton," ungkap Endang Gunadi kepada Radar Depok, Senin (4/9).
Menurut Endang Gunadi, stok puluhan ton beras itu akan dikeluarkan apabila terjadi kondisi alam atau bukan yang berdampak pada kebutuhan pangan. Termasuk, kondisi iklim el nino.
Meski begitu, terdapat sejumlah persyaratan dalam Peraturan Daerah (Perda) yang harus dipenuhi untuk memperoleh bantuan beras tersebut.
"Ketersediaan beras akan dikeluarkan bila ada bencana baik bencana alam maupun non alam di Kota Depok yang membutuhkan beras dengan memenuhi syarat yang sudah ada Perdanya," jelas Endang Gunadi.
Baca Juga: Masjid Al Qawi Jadi Wisata Religi
Mekanismenya, beber Endang Gunadi, setiap wilayah kelurahan yang terdampak bencana dapat mengajukannya ke kecamatan yang akan diteruskan ke DKP3 hingga Walikota Depok.