RADARDEPOK.COM – Walaupun belum memasuki musim penghujan, masyarakat di Kota Depok harus tetap mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab, penyakit yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti ini dikenal cukup mematikan.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Umi Zakiati menjelaskan, untuk saat ini kasus DBD di Kota Depok masih terbilang masih fluktuatif.
“Setiap bulannya kami selalu update, untuk angkanya tidak ada kenaikan yang signifikan di Kota Depok,” ujar Umi Zakiati Kepada Harian Radar Depok, Selasa (5/9).
Baca Juga: Dukung Penuh UMKM di Depok, KSP Sahabat Mitra Sejati Beri Apresiasi ke Nasabah : Ini yang Dilakukan
Umi Zakiati mengatakan, untuk jumlah kasus DBD di Kota Depok Pada Bulan Januari hingga Agustus 2023 berjumlah 777 pasien. Menurut dia, paling banyak berada pada Januari dan kedua pada Juli yang mencapai 113 pasien.
“Angkanya naik turun, kadang turunya cukup drastis, untuk paling kecil pada April 2023 hanya sekitar 77 pasien,” ucap Umi Zakiati.
Menurut Umi Zakiati, data tersebut baru terkumpul hingga Agustus 2023. Sebab, untuk bulan September pendataan tersebut masih berjalan.
“Kalau data untuk yang sedang di rawat kami belum ada, karena masing-masing puskesmas atau rumah sakit belum mengirimkan,” ungkap Umi Zakiati.
Baca Juga: Walikota Depok Minta DPRD Tetap Mesra di Tahun Politik, Ini Daftar Anggota Dewan Berprestasi
Umi Zakiati merinci, untuk wilayah kelurahan yang menyumbang pasien DBD tertinggi yang pertama adalah, kelurahan Limo dengan jumlah 61 pasien, kedua adalah Kelurahan Pancoranmas dan Depok Jaya, yang memiliki jumlah yang sama yaitu 58 pasien.
“Untuk kelurahan paling kecil jumlah penyebaran DBD itu adalah, Kelurahan Cimpaeun sejumlah 1 pasien, data ini berdasarkan puskesmas,” tutur Umi Zakiati.
Baca Juga: Cimpaeun Latih Puluhan Warga Pilah Sampah
Lebih lanjut, Umi Zakiati menyebut, upaya sosialisasi pencegahan terus dilaksanakan Pemkot Depok dengan masih berperan aktif dalam upaya pencegahan di lingkungan masing-masing.