RADARDEPOK.COM - Nenek berusia 67 tahun bernama Emi tersesat di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur sejak 15 Agustus 2023.
Mengetahui perempuan Lanjut Usia (Lansia) itu nampak tersesat. Kemudian petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Terminal Kampung Rambutan, menyerahkannya ke Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Timur untuk dipulangkan ke tempat tinggalnya pada Rabu (27/9).
Pengecekan pertama dilakukan lewat KTP yang dipegangnya. Diketahui, Lansia tersesat bernama Emi ini beralamat tinggal di Taman Jaya RT4/1, Kelurahan/Kecamatan Cipayung. Ternyata, alamat tempat tinggal yang tertera itu merupakan alamat yang belum ia ubah ke tempat tinggalnya saat ini di Perumahan Pesona Pasir Putih, RT4/6, Sawangan, Kota Depok.
Baca Juga: Erick Thohir Rayakan Maulid Nabi Muhammad Bersama Para Santri di Jawa Timur
“Untuk mengindentifikasi alamat tersebut. Awalnya Dinsos Jakarta Timur langsung ke lokasi sesuai alamat yang tertera di KTP,” ungkap Kasi Pemtrantib Kelurahan Pasir Putih, Komarudin, Kamis (28/9).
Karena Emi membawa KTP beralamat Cipayung, sambung dia, maka oleh petugas Dinsos Jakarta Timur melakukan penelusuran di alamat tersebut. Ketika dilakukan penelusuran, tidak ditemukan keluarga Emi di alamat yang sudah tertera di KTP.
“Hal itu diketahui, lantaran Emi sudah pindah tempat tinggal, namun belum mengubah identitas alamat," lanjut Komeng -sapaan Komarudin-.
Baca Juga: Brand Festival Informa Electronics Detos Depok Lagi Diskon Gila Gilaan, Tunggu Apa Lagi
Kemudian, kata Komeng, koordinasi disambungkan ke Dinsos Kota Depok, dan penelusuran melalui stakeholder terkait dilanjutkan. Akhirnya, ditemukanlah alamat baru anak dari Emi yang berlokasi di Perumahan Pesona Pasir Putih.
"Petugas dari Dinsos Kota Depok berkoordinasi dengan kelurahan, untuk proses pengembalian. Lalu kami berkordinasi dengan Ketua RT setempat, untuk sama-sama menyaksikan proses pemulangan Nenek Emi," terang Komeng.
Komeng mengungkapkan, awal mulanya Emi ditemukan petugas Dishub Terminal Kampung Rambutan pada 15 Agustus 2023. Menurut keterangan dari Emi, kala itu anaknya hendak pergi ke Bali dan si nenek dititipkan ke kakak nya.
“Namun si nenek pergi tanpa diketahui oleh anaknya," kata Komeng.
Agar meminimalisir hal serupa, Komeng meminta kepada seluruh pengurus lingkungan baik RT/ RW, untuk terus mengingatkan kepada warga yang sudah tinggal dan menetap, agar segera memproses perpindahan data diri.
"Sehingga ketika terjadi peristiwa seperti ini tidak merepotkan petugas. Khususnya dalam menelusuri data maupun alamat yang tertera di KTP," kata Komeng.***