RADARDEPOK.COM – Pemkot Depok sedang menjadi sorotan. Muasalnya, pembagian menu stunting atau Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang jusrru dinilai kurang memenuhi standar gizi. Terlalu minim dari anggaran yang disediakan pemerintah.
Warga Kecamatan Sukmajaya, Handayani mengatakan, anaknya tidak nafsu makan jika diberikan makanan PMT.
Baca Juga: Ulama Kharismatik Banten Abuya Muhtadi Dukung Ganjar Pranowo, Nasihatnya Cegah Perpecahan
"Anak saya tak nafsu kalau saya kasih makanan PMT. Tapi kalau makanan yang biasa saya masak sendiri dia mau makan," ucap Handayani kepada Radar Depok, Kamis (16/11).
Handayani menjelaskan, makanan tersebut akhirnya dibuang begitu saja, karena anaknya tidak mau makan.
"Makanan akhirnya saya buang. Anak saya tidak suka. Saya juga tidak suka makanan nya hambar," kata Handayani.
Baca Juga: BPN Kota Depok Bedah Problem Pengadaan Tanah Tol Desari, 21 Bidang Tanah Segera Terima Konsinyasi
Handayani mengaku, anak tetangganya ada juga tidak menyukai, namun tetap juga ada yang suka.
"Saya waktu itu nanya ke tetangga kalau anak nya ada yang suka dan ada yang tidak suka dengan menu PMT," jelas Handayani
Terpisah, Camat Sukmajaya, Wiyana mengatakan, menu PMT yang diantar untuk balita stuting sudah sesuai dengan buku panduan.
“PMT yang diantar oleh Ojek Cantik Membawa Makanan Balita Stunting atau Ocan Bananas untuk balita stunting sudah sesuai dengan buku panduan yang diberikan Dinkes akan tetapi kemasan perlu dibuat lebih menarik agar anak-anak tertarik memakannya,” terang Wiyana.
Baca Juga: Siswa SMKN 1 Depok Diberi Penyuluhan Hukum Kenakalan Remaja, Begini Pesan Peradi dan BNN
Wiyana menuturkan, banyak kabar yang mengatakan bahwa menu nasi kudapan tidak sesuai untuk balita stunting, karena tidak sesuai dengan selera orang tua atau orang dewasa.
“Anak anak dengan orang dewasa sangat berbeda terkait indera perasa yang dimiliki. Anak anak masih sangat sensitif terhadap rasa dan ini sudah dipandu melalui buku menu dari Ahli Gizi Dinkes,” ujar Wiyana.
Baca Juga: Begini Modus Debt Collector Gadungan saat Beraksi di Depok, Beli Data Kendaraan dari Aplikasi