RADARDEPOK.COM – Tahun demi tahun terus berganti. Tetapi, permasalahan banjir di Perempatan Mampang, Pancoranmas, Kota Depok, seakan tidak ada solusi. Sehingga, peristiwa banjir terus menghantui tiap datangnya musim penghujan.
Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kota Depok pada Rabu (29/11), menyebabkan Perempatan Mampang yang merupakan jalan utama menuju Sawangan, Kota Depok, kembali dilanda banjir.
Tak hanya menggenangi jalan saja. Air yang meluap dari Kali Cabang Barat (KCB) tersebut juga menyasar pemukiman warga hingga ratusan jiwa terdampak sampai 12 jam lebih, temasuk rumah Damar Herdiansyah yang terletak di wilayah RW6.
Baca Juga: Kelurahan Cisalak Torehkan Pembangunan Infrastruktur Tercepat
“Awal mulanya air naik ke jalan pada Rabu (29/11), sekitar pukul 22:00 WIB. Kemudian, air mulai naik ke pemukiman warga sekitar pukul 01:30 WIB,” ungkap warga RT7/6 Kelurahan Mampang tersebut, Kamis (30/11).
Damar menuturkan, air yang meluap dari KCB tersebut merangsek masuk ke pemukiman warga RW6 dan RW10 Mampang. Diperkirakan 200 jiwa lebih warga RW6 terdampak dari air yang menggenangi lingkungan.
Air yang merangsek masuk ke pemukiman warga surut sekitar pukul 07:00 WIB. Tetapi, selang sekitar pukul 09:00 WIB, genangan air tiba-tiba masuk ke pemukiman warga kembali.
Genangan air dipastikan surut sekitar pukul 16:00 WIB.
Baca Juga: Murah Banget! Camping di Gunung Pangrango Cuma Rp24 Ribu, Banyak Spot Menarik
Artinya, selama 12 jam lebih masyarakat yang terdampak banjir Perempatan Mampang dikepung oleh genangan air.
“Di wilayah RW6, lokasi yang digenangi meliputi lingkungan di wilayah RT5, RT7, dan RT6, dengan jumlah korban yang terdampak diperkirakan 200 jiwa.
Sedangkan untuk wilayah RW10 saya belum mendapat informasi terbaru dari warga yang terdampak,” terang Damar.
Menurut Damar, titik lokasi banjir terparah yang memsuki pemukiman warga berada di wilayah RW6, dengan ketinggian genangan air mencapai 1 meter atau sedengkul orang dewasa. Genangan air tersebut juga memasuki rumah Damar, dengan ketinggian di bawah dengkul.
“Untuk mengurangi volume air, warga akhirnya menguras air yang masuk ke rumah dengan alat seadanya, dilakukan dengan manual,” kata Damar.
Baca Juga: NTPD 112 Aksi Cepat Tanggap Damkar Depok, Banjir dan Longsor Siap Diatasi
Dengan peristiwa banjir yang kerap terjadi di Perempatan Mampang tersebut, Damar berharap adanya evaluasi dan perhatian lebih yang dilakukan pemerintah.
Pasalnya, peristiwa banjir yang terjadi di Perempatan Mampang sudah sangat sering terjadi.