satelit

Banjir Jembatan Penghubung Pasir Putih Tak Kunjung Beres, Warga Desak Pemkot Depok Segera Selesaikan

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:00 WIB
Genangan air yang merendam Jembatan Penghubung RW4 Pasir Putih dan Cipayung, di Jalan Mawar RW4, Pasir Putih, Sawangan, Kota Depok, pada Minggu (31/12/2023) sore. (Aldy Rama/Radar Depok)

RADARDEPOK.COM - Masyarakat yang kerap digerayangi banjir di jembatan penghubung antara Pasir Putih dan Cipayung, di Jalan Mawar RW4, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, semakin geram dengan permasalahan banjir yang tak kunjung tuntas hingga kini, Rabu (3/1).

Untuk itu, masyarakat setempat akhirnya meminta kepada Pemkot Depok, untuk segera menuntaskan permasalahan yang masih saja terulang kembali.

Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Layani Puncak Lonjakan Trafik Data 8,9 Persen di Momen Tahun Baru 2024

Pasalnya, banjir ini telah menyebabkan tiga rumah dan satu pabrik terdampak. Sehingga mereka yang menjadi korban banjir ini harus pindah ke tempat lain, dan lokasi yang mereka tinggalkan itupun akhirnya dikontrakan.

Ketua RW4 Pasir Putih, Hambali mengungkapkan, sudah satu bulan lebih akses jalan jembatan penghubung tersebut terputus karena adanya banjir yang kerap terjadi.

Ketika genangan air surut pun, sambung dia, hanya kendaraan roda empat yang bisa melintas. Sedangkan kendaraan roda dua tak bisa melintas alias rawan mogok.

Baca Juga: Tenggir Park, Destinasi Wisata di Lereng Gunung Lawu yang Cocok untuk Healing, Bikin Betah Berlama-Lama di Sini!

"Karena air dari Kali Pesanggrahan seringkali naik ke jembatan penghubung. Ditambah lagi alat berat jenis amfibi yang berada di lokasi juga sudah tidak beroperasi karena rusak," tutur Baban, sapaannya.

Hambali menambahkan, genangan air yang kerap menggerayangi jembatan penghubung tersebut, seringkali mencapai ketinggian kurang lebih sepinggang orang dewasa. Tentu dengan ketinggian tersebut hanya kendaraan tertentu yang bisa melintas.

Lebih lanjut, terang Hambali, banjir yang kerap terjadi di jembatan penghubung itu juga menyebabkan setidaknya tiga rumah (9 jiwa) terdampak. Adapun satu pabrik tahu yang berada wilayah Cipayung juga ikut terdampak.

Baca Juga: IAID Al Karimiyah Depok KKN di Kalisuren, Hasilkan Publikasi Artikel Jurnal Pengabdian

Pada akhirnya, rumah warga yang terdampak tersebut dikontrakan. Pemilik rumah sudah pindah ke lokas lain untuk sementara waktu, lantaran keterpaksaan dengan adanya kondisi sekarang ini yang kerap banjir. Begitupun dengan pabrik tahu yang terdampak.

"Kali di dekat jembatan penghubung itu jangan sampai banjir kembali. Harusnya Pemerintah Kota Depok mencari solusi yang lebih baik lagi, tentang bagaimana caranya untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di sini," tegas Hambali.

Karena itu, Hambali meminta adanya penambahan alat berat untuk normalisasi kali yang ada di RW2 (hilir). Karena, adanya penyempitan TPA di sana, sehingga hal tersebut mengakibatkan air tidak mengalir dengan normal.

Baca Juga: Ahli Hidap Dicekik, Cukai Hasil Tembakau Resmi Naik 10 Persen, Ini Daftar Harganya!

Halaman:

Tags

Terkini