RADARDEPOK.COM - Penanganan banjir atau genangan air di beberapa titik wilayah Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, menjadi titik fokus dalam pembahasan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), untuk tahun anggaran 2025.
Alasannya, karena masih ada beberapa wilayah di Bojongsari Baru yang tergenang air lantaran drainase yang rusak. Kemudian, ada juga beberapa lingkungan yang memang belum memiliki drainase.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Bojongsari Baru, Edy Triyanto mengatakan, diskusi Musrenbang untuk anggaran tahun 2025 tersebut, merujuk pada pembahasan sesuai dengan apa yang sebelumnya pernah didiskusikan bersama para pengurus lingkungan.
"Sebelumnya, kami bersama pengurus lingkungan sudah rembuk di forum RT/RW membahas apa saja yang akan dibangun. Begitupun pada saat pra Musrenbang," tutur Edy Triyanto, Jumat (20/1).
Jadi, sambung dia, untuk usulan kegiatan mendatang, difokuskan pada penanganan banjir. Seperti apa yang sudah dibahas sebelum-sebelumnya, bersama para pengurus lingkungan sebelum Musrenbang digelar untuk tahun anggaran 2025.
"Karena ternyata di sini (Bojongsari Baru) banyak drainase-drainase yang rusak, atau bahkan belum dibangun," ungkap Edy Triyanto.
Lebih lanjut, kegiatan untuk penanganan banjir ini sangat diperlukan, karena dampak dari datangnya musim penghujan pada saat ini, baru terlihat akhir-akhir ini di beberapa wilayah Bojongsari Baru.
"Ternyata beberapa titik di lingkungan Bojongsari Baru ini tergenang air," jelas Edy Triyanto.
Sementara itu, Lurah Bojongsari Baru, Syarifudin mengatakan, selain usulan penanganan banjir di lingkungan. Adapun beberapa usulan lain yang diajukan masyarakat. Seperti halnya berbagai pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
"Alhamdulillah, warga sangat antusias dalam kegiatan Musrenbang ini. Berbagai lapisan masyarakat hadir dan memberi usulan dan masukan," tutur Syarifudin.
Musrenbang yang berlangsung, juga membahas terkaait berbagai kegiatan menu wajib dan menu pilihan. Syarifudin membeberkan, untuk kegiatan menu wajib yang dibahas beberapa diantaranya seperti pembangunan drainase, pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), biopori dan sumur resapan.
Sedangkan, untuk kegiatan menu piihan beberapa diantaranya meliputi kegiatan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), hingga berbagai pelatihan untuk masyarakat setempat.
"Untuk titik fokusnya. Akan kami maksimalkan dalam penanganan banjir atau genangan air. Karena memang, ada beberapa wilayah di sini yang drainaseya rusak dan belum memiliki," jelas Syarifudin.***