Minggu, 21 Desember 2025

CISSReC Temukan Data PT KAI Diretas, Minta Tebusan Rp7,9 Miliar, Ternyata Akun ini Peretasnya

- Rabu, 17 Januari 2024 | 08:00 WIB
ILUSTRASI Penumpang PT KAI (ISTIMEWA)
ILUSTRASI Penumpang PT KAI (ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM-PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) menjadi korban kebocoran data yang terpublikasi pertama kali di tahun 2024. Menurut cuitan dari akun @TodayCyberNews di platform X (Twitter) pada tanggal 14 Januari lalu.

KAI menjadi korban peretas yang melakukan klaim telah berhasil mencuri beberapa data sensitif seperti informasi karyawan, data pelanggan, data perpajakan, catatan perusahaan, informasi geografis, sistem distribusi informasi dan berbagai data internal lainnya.

Baca Juga: Imam Budi Hartono : Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat Jadi Fokus Gagasan PKS di Flashmob Kampanye Seger Bener di Depok

Disampaikan, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Dr. Pratama Persadha, dari investigasi yang CISSReC lakukan, peretasan kepada PT. KAI dilakukan oleh gang ransomware bernama Stormous sekitar satu minggu sebelum informasi peretasan dikeluarkan oleh mereka.

“Geng ransomware Stormous tersebut mendapatkan akses masuk ke sistem PT. KAI melalui akses VPN menggunakan beberapa kredensial dari beberapa karyawan. Setelah berhasil masuk mereka berhasil mengakses dashboard dari beberapa sistem PT. KAI dan mengunduh data yang ada didalam dashboard tersebut,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diberikan kepada Radar Depok, Selasa (16/1/2024).

Geng ransomware Stormous tersebut juga membagikan tangkapan layar sebuah dashboard yang merupakan dashboard yang diakses menggunakan kredensial salah karyawan KAI yang mereka dapatkan, sehingga ini mempertegas bahwa memang Stormouse masuk melalui akses internal karyawan yang berhasil mereka dapatkan baik itu melalui metode phising serta social engineering atau mereka membeli kredensial tersebut dari peretas lain yang menggunakan malware log stealers.

KAI sepertinya sudah menyadari adanya serangan tersebut dan sudah melakukan beberapa mitigasi seperti menghapus menonaktifkan portal VPN di situs PT. KAI dimana peretas masuk dan mengakses sitem PT. KAI serta menghapus beberapa kredensial yang berhasil didapatkan oleh geng ransomware Stormous terebut, namun menurut geng ransomware Stormous hal tersebut cukup sia-sia karena mereka bukan baru satu jam masuk kedalam sistem PT. KAI namun sudah hampir satu minggu mereka berhasil masuk dan mengunduh data yang ada didalam sistem.

“Melakukan mitigasi seperti itu bisa saja tidak efisien karena ada juga kemungkinan bahwa geng ransomware tersebut telah memasang backdoor di dalam sistem PT. KAI yang dapat mereka pergunakan untuk mengakses kembali sistem PT. KAI kapanpun mereka mau, karena tentu saja mereka tidak akan mau melepaskan begitu saja target peretasan mereka,” kata Dr. Pratama Persadha.

Baca Juga: Gratis Enggak Bayar! Depok Open Space jadi Tempat Tongkrongan Baru yang Suasana Cozy banget, pas buat Kamu yang Ngaku Anak Milenial

Sehingga diungkapkan Dr. Pratama Persadha, jika tidak dapat menemukan backdoor tersebut maka salah satu langkah yang paling aman untuk dilakukan adalah melakukan deployment sistem di server baru dengan menggunakan backup data yang PT. KAI miliki dengan sebelumnya melakukan perbaikan pada portal atau data kredensial karyawan yang diketahui bocor tersebut.

Menurut data yang berhasil digali CISSReC, terdapat 82 kredensial karyawan PT. KAI yang bocor serta hampir 22.5 ribu kredensial pelanggan dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT. KAI. Data kredensial tersebut didapatkan dari sekitar 3300 url yang menjadi permukaan serangan external dari situs PT. KAI tersebut,” beber Dr. Pratama Persadha.

Dilanjutkannya, PT. KAI harus betul betul mempertimbangkan aspek keamanan siber terutama saat ini PT. KAI sedang gencar-gencarnya mengimplementasikan sistem face recognition pada sistem ticketing mereka termasuk untuk keperluan boarding, sehingga PT. KAI harus lebih waspada serta memperkuat sistem keamanan siber yang dimilikinya.

Baca Juga: Gedung Puskesmas Baru di Kalimulya Depok Sudah Diresmikan, Mari Intip Fasilitasnya

  Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Dr. Pratama Persadha.
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Dr. Pratama Persadha. (ISTIMEWA)

Pada laman darkwebnya, geng ransomware Stormous membagikan sample data yang mereka curi dari PT. KAI sebesar 2,2 GB file dalam bentuk terkompresi dan diberi nama kai.rar. Dan memberikan tenggat waktu selama 15 hari kepada PT. KAI untuk melakukan negosiasi dan membayar tebusan yang mereka minta yaitu sebesar 11,69 BTC atau hampir setara dengan 7,9 milyar rupiah, bahkan mengancam akan mempublikasikan semua data yang mereka dapatkan jika tebusan tidak dibayarkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X