"Jadi, awalnya saya habis mandi, terus keponakan saya teriak ada api gitu katanya. Terus saya langsung lari," ujar Sandi Kurniawan.
Sandi Kurniawan menjelaskan, tidak ada satu pun barang yang berhasil diselamatkan. Beruntung, 10 penghuni rumah lainnya berhasil selamat dari amukan si jago merah.
"Alhamdulilah, selamat semua, cuma barang yang gak sempet diselamatin," tutur Sandi Kurniawan.
Selain itu, Sandi Kurniawan menerangkan, rumah itu berisikan belasan penghuni atau sekitar 5 Kepala Keluarga (KK) yang telah ditempati puluhan tahun lamanya.
"Ini tempat tinggal bukan kosan atau kontrakan," tegas Sandi Kurniawan.
Meski begitu, kata Sandi Kurniawan, tidak ada ledakan yang terjadi dalam peristiwa kebakaran tersebut. Bahkan, seluruh anggota keluarga yang berada dalam rumah itu berhasil selamat.
"Gak ada ledakan, lagi dirumah semua yang tinggal lebih dari 10 lagi pada ngumpul-ngumpul aja keluarga tadi, kaya sodara-sodara, sepupu. Yang pertama ngeliat ponakan yang tinggal dibelakang, teriak api-api gitu," beber Sandi Kurniawan.
Lebih lanjut, Sandi Kurniawan menduga, peristiwa kebakaran itu terjadi karean adanya korsleting listrik dari bagian belakang rumah. Sehingga, api menjalar begitu cepat.
"Kayanya kosleting listrik, soalnya kan dapur di bawah semua. Di atas tuh cuma kamar-kamar doang, aman kan gak ada ledakan," tutur Sandi Kurniawan. (***)