satelit

Walikota Tinjau Perbatasan Depok Bogor yang Kerap Banjir, Hasilnya Kali Baru Dinormaliasi

Sabtu, 3 Februari 2024 | 17:38 WIB
Walikota Depok, Mohammad Idris didampingi aparatur Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos melakukan peninjauan ke Kali Baru, yang berada di RT1/7. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Walikota Depok, Mohammad Idris menijau lokasi berbatasan anatara kota Depok dengan Kabupaten bogor, tepatnya di RT1/7 Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos yang kerap dilanda banjir jika dilanda hujan dengan intensitas tinggi.

Mohammad Idris menjelaskan, Setelah menerima laporan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok langsung monitoring untuk menentukan strategi atau langkah penanganan yang akan dilakukan kedepan dalam menyelesaikan permasalahan ini.

“Karena ini lokasinya perbatasan anatar Depok dengan Bogor, memang sulit jika dilakukan oleh kelurahan, jadi harus diselsaikan pada tingkat Kota,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (1/2).

Baca Juga: SMK Annur Asah Kemampuan Siswa di Bidang Teknologi, Jalin Kerjasama dengan Balutan Uji Kompetensi

Dalam hal ini, Mohammad Idris mengatakan,pihaknya akan melakukan pengerukan aliran sungai yang dangkal. Namun akan meminta izin terlebih dahulu sekaligus kordinasi oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.

“Iya kami akan meminta izin dulu, sebelum melakukan pengerukan kali ini,” ungkap dia.

Sementara itu, Lurah Cimpaeun, Mulyadi mengapresiasi peninjauan langsung Walikota Depok untuk menyelesaikan permasalahan banjir di wilayah perbatasan, antara kelurahan Cimpaeun dan Kelurahan Ciriung

“Mudah-mudahan dengan turunnya Walikota ke lapangan, ini bisa menuntaskan permasalahan banjir yang selama ini memang dirasakan oleh masyarakat Tapos, khusunya Tapos,” kata dia.

Baca Juga: WPA Pancoran Mas Depok Geram di Musrembang Kecamatan, Pertanyakan Anggaran Penanggulangan AIDS Lenyap

Mulyadi berharap, berbagai jenis penanganan, terutama dalam menormalisasi Kali Baru yang memiliki panjang sekitar 300 meter, yang menjadi pangkal masalah, bisa cepat terealisasi dengan cepat.

“Karena ini masalahnya pendangkalan, penyempitan, dan pembangunan jembatan yang tidak berizin,” tutur dia.***

Tags

Terkini