RADARDEPOK.COM - Meski status kemiskinan Kota Depok tergolong rendah di Indonesia maupun Jawa Barat, ternyata masih banyak warganya yang belum memiliki rumah sendiri alias mengontrak.
Hal itu terungkap dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok pada Maret 2023.
Klasifikasinya, warga Depok Depok yang tinggal di bukan rumah sendiri terbagi dalam kontrak, sewa, bebas sewa, rumah dinas, rumah adat dan lainnya.
Kepala BPS Kota Depok, Agus Marzuki Prihantoro mengungkapkan, terdapat 23,14 persen penduduk wilayahnya yang tinggal pada rumah kontrakan atau bukan rumah milik sendiri.
"Dalam Susenas 2023, status kepemilikan bangunan yang bukan milik sendiri sebanyak 23,14 persen," ungkap Agus Marzuki Prihantoro kepada Radar Depok, Minggu (4/2).
Sebaliknya, kata Agus Marzuki Prihantoro, warga Kota Depok yang sudah memiliki tempat tinggal sendiri mencapai 76,86 persen.
"Dalam Susenas 2023, yang sudah memiliki tempat tinggal milik sendiri sebanyak 76,86 persen," ujar Agus Marzuki Prihantoro.
Berdasarkan jenis kelamin, beber Agus Marzuki Prihantoro, laki laki yang telah memiliki tempat tinggal milik sendiri sebesar 75,90 persen dan yang belum memiliki tempat tinggal sendiri 24,10 persen.
"Sementara, untuk yang perempuan 86,79 persen tinggal di rumah milik sendiri dan 13,21 persen bukan di rumah milik sendiri," jelas Agus Marzuki Prihantoro.
Baca Juga: Abdul Harris Bobihoe Dukung Kesejahteraan Pangan dan Papan untuk Guru
Kemudian, ungkap Agus Marzuki Prihantoro, apabila dibagi dalam kelompok pengeluaran, 40 persen atas yang telah memiliki tempat tinggal sendiri sebesar 67,73 persen dan bukan milik sendiri sebesar 32,27 persen.
Sementara, 40 persen menengah didominasi 79,50 persen yang telah memiliki rumah sendiri dan 20,50 persen bukan milik sendiri.
"Lalu, 20 persen bawah meliputi 87,49 persen tempat tinggal sendiri serta 12,51 persen bukan milik sendiri," tutur Agus Marzuki Prihantoro.