Baca Juga: Nuroji : Prabowo Subianto Bakal Putihkan Nelayan atau Petani yang Terkena Pinjol
Lebih lanjut, kata Agus Marzuki Prihantoro, jika dibagi dalam kelompok pendidikan, lulusan SD ke bawah yang memiliki rumah sendiri sebanyak 76,50 persen. Sementara, 23,50 persen lainnya tidak tinggal di rumah sendiri.
"Untuk SMP ke atas, 76,94 persen tinggal di tempat tinggal sendiri dan 23,14 persen bukan milik sendiri," jelas Agus Marzuki Prihantoro.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi B DPRD Kota Depok, Qurtifa Wijaya membenarkan, masih banyak warga di wilayahnya yang belum memiliki tempat tinggal sendiri dan memilih tinggal mengontrak.
Baca Juga: Bogor Menguning, Kampanye Akbar Partai Golkar untuk Pileg dan Pilpres Diserbu Ribuan Warga
"Iya, di Depok masih banyak warga yang berstatus mengontrak. Belum memiliki rumah sendiri," ungkap Qurtifa Wijaya.
Qurtifa Wijaya membeberkan, hal itu dipengaruhi sejumlah faktor seperti ekonomi dan lainnya. Terlebih, banyak penduduk yang tinggal di Depok hanya karena alasan pendidikan dan pekerjaan.
"Menurut saya banyak faktornya, ada yang karena kondisi ekonomi, ada yang karena menetap sementara, baik karena pekerjaan atau pendidikan," jelas Qurtifa Wijaya.
Baca Juga: Duh, Foto Wakil Walikota Depok Kok Dilepas di Kantor FKUB, Ternyata Begini Alasannya
Lebih lanjut, kata Qurtifa Wijaya, pemerintah pusat telah memiliki program rumah subsidi atau rumah murah yang memungkinkan warga Kota Depok memiliki tempat tinggal sendiri.
"Dari pusat sudah ada program rumah bersubsidi," terang Qurtifa Wijaya.
Bahkan, Qurtifa Wijaya menyarankan, Pemkot Depok untuk meneruskan program tersebut apabila memiliki APBD yang memadai.
Qurtifa Wijaya memastikan, program yang dimaksud yakni rumah murah atau subsidi. Jadi, bukan Rumah Susun (Rusun) yang telah dibangun Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim).
Baca Juga: Duh, Foto Wakil Walikota Depok Kok Dilepas di Kantor FKUB, Ternyata Begini Alasannya
“Kalau secara kapasitas anggaran APBD Depok memadai, bagus juga dibuat program rumah murah bersubsidi oleh Pemkot Depok," tandas Qurtifa Wijaya. ***