RADARDEPOK.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan bantuan berupa alat penanak nasi atau rice cooker gratis kepada warga Kota Depok yang disalurkan melalui PT Kantor Pos Indonesia Cabang Depok.
Berdasarkan catatan Kantor Pos Indonesia Cabang Depok, terdapat puluhan warga Kota Depok yang mendapatkan bantuan rice cooker gratis dari Kementerian ESDM.
Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Depok, Cecep Yusup Kusnawan mengatakan, terdapat 45 penerima bantuan rice cooker gratis di wilayahnya yang disalurkan dalam dua tahap hingga Desember 2023.
“Kota Depok untuk Tahap I itu mendapatkan 40 rice cooker dan untuk Tahap II hanya dapat lima, karena memang tidak sebanyak jumlah total nasional,” sebut Cecep Yusup Kusnawan kepada Radar Depok, Senin (5/2).
Baca Juga: Nofel Saleh Hilabi dan Bajaj Bajuri Keliling Depok hingga Bekasi, Simak Penjelasannya
Menurut Cecep Yusup Kusnawan, peran Kantor Pos Indonesia Cabang Depok hanya sebatas menyalurkan bantuan rice cooker gratis tersebut. Sebab, pendataan itu dilakukan lintas kementerian maupun dinas terkait.
Cecep Yusup Kusnawan memastikan, data penerima bantuan rice cooker gratis dari Kementerian ESDM itu berbeda dengan Bantuan Sosial (Bansos) berupa beras maupun uang tunai yang bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Baca Juga: Gandul Tahun Ini Bangun Puluhan Infrastruktur, Berikut Pembangunannya!
“Tidak sebanyak beras, kalau beras itu kalau tidak salah ada berapa juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) se Indonesia, kalau bantuan rice cooker ini hanya beberapa ratus ribu,” jelas Cecep Yusup Kusnawan.
Selama penyaluran, tutur Cecep Yusup Kusnawan, terdapat warga Kota Depok yang menginginkan bantuan itu, namun terkendala besaran daya listrik yang ada pada rumah masing masing.
Baca Juga: Siswa SMK Citra Negara Depok Berprestasi Diganjar Penghargaan
“Ada yang mau dapat bantuan ini, tetapi memang ada keterkaitannya kita atur dengan PLN,” ujar Cecep Yusup Kusnawan.
Beberapa waktu lalu, Kementerien ESDM memastikan tidak akan melanjutkan bantuan rice cooker gratis yang belakangan telah disalurkan sebanyak 342.621 rumah tangga hingga akhir 2023. Padahal, target yang telah ditetapkan sebanyak 500.000 unit.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi menjelaskan, jumlah penerima bantuan itu sudah selesai. Sehingga, bantuan itu tidak akan disalurkan kembali.