RADARDEPOK.COM-Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis rutin membuat profil Gugus Tugas Kota Layak Anak (GTKLA) setiap tahun. Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan karena pembaruan profil GTKLA sangat diperlukan agar tepat sasaran. Tanpa diduga, karena hal tersebut membuat RW 4, Kelurahan Curug menang dalam kompetisi GTKLA ditingkat Kota Depok Tahun 2023.
Laporan : Monica Reistie
Beramai-ramai warga RW 4, Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis berkumpul disuatu tempat. Terdapat berbagai elemen masyarakat bersatu bersama, mulai dari warga sipil, kader posyandu, kader PKK, Babinsa dan Bhabinkantibmas.
Ditengah keramaian, tidak ketinggalan para pedagang jajanan dan mainan anak turut antusias. Tidak ingin melewatkan momen kebersamaan hari ini.
Dilihat lebih seksama, terdapat beberapa meja yang dipenuhi dengan air mineral dan snack makanan kotak. Sajian tersebut ternyata dihidangkan untuk para tamu undangan dan tim asesor Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) guna menilai kredibilitas profil GTKLA Kelurahan Curug.
Kepala Seksi Kemasyarakatan, Kelurahan Curug, Ida Farida mengatakan, Profil GTKLA Tahun 2023 merupakan hasil acuan dari Monitoring dan Evaluasi Kesehatan Ibu dan Anak (MONEV KIA) yang direkap dari seluruh RW lalu di validasi datanya oleh tim asesor.
"MONEV KIA sangat membantu kami dalam penyusunan profil GTKLA. Karena dari kegiatan MONEV KIA tersebut terbentuklah profil yang sangat lengkap ini," ujar Ida Farida kepada Radar Depok, Jumat, (23/2).
Ida Farida menerangkan, sebelum maju ke perlombaan, diperlukan satu perwakilan RW untuk menjadi bahan penilaian tim asesor. Dari sebelas RW yang ada di Kelurahan Curug, terpilihlah RW 4 sebagai perwakilan.
"Dari sebelas RW yang ada, kami memutuskan untuk memilih RW 4 maju ke perlombaan ini. Bukan tanpa alasan, setelah dilihat ternyata RW 4 lah yang paling aktif dan sesuai dengan profil," tutur Ida Farida.
Baca Juga: Kinerja Perekonomian Jawa Barat Tumbuh Kuat di Tengah Perlambatan Ekonomi Global
Adapun, indikator kota/kabupaten layak anak Konvensi Hak Anak (KHA) mengelompokan lima klaster yang juga dijadikan sebagai acuan lomba GTKLA tingkat Kota.
Lima klaster tersebut adalah hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan dan budaya, hingga perlindungan khusus.
"Dari lima klaster yang ada, RW 4 yang sangat mendekati dan sesuai. Dilihat dari posyandu nya, PAUD nya, dan respon Ketua RW kepada masyarakatnya," tutur Ida Farida.