RADARDEPOK.COM – Potensi peningkatan kasus demam berdara dengue (DBD) di Kota Depok dipastikan akan terus meningkat.
Seperti yang sudah diinfromasikan Radar Depok pada 8 Maret, yang menyebutkan adanya kenaikan kasus penyakit yang mematikan tersebut. Hal ini diprediksi akan terus terjadi bila semua pihak lalai, dan jangan sampai ada lagi nyawa yang meninggal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok, Umi Zakiati membenarkan, Kota Depok sedang mengalami kenaikan pada penyakit DBD, sejak Januari 2024. Hingga satu nyawa melayang akibat penyakit pematikan ini.
Baca Juga: Jangan Ragu! Wakil Walikota Pastikan Takjil di Depok Aman Dikonsumsi
“Peningkatan tersebut sudah terjadi sejak Januari, pada bulan tersebut terdapat 1 pasien meninggal akibat DBD” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Minggu (25/3).
Berdasarkan data terbaru, Umi Zakiati menrinci, jumlah kasus DBD di Kota Depok dalam 5 bulan terakhir menunjukan bahwa februari menjadi tertinggi, yaitu mencapai 328 kasus BDB.
“Sebelumnya pada Januari 2024, juga mengalami kenaikan, menjadi 202 kasus DBD,” ungkap dia.
Baca Juga: Makanan di Depok Aman Konsumsi, Ini Penjelasan Imam Budi Hartono Usai Kunjungan ke Pasar Depok Jaya
Umi Zakiati mengatakan, hal ini jauh berbanding terbalik yang terjadi sejak Oktober 2023, yaitu hanya 83 kasus, November 47 kasus dan pada Desember 54 kasus DBD yang terjadi di Kota Depok.
“Artinya, selama 2023 hanya terjadi puluhan kasus namun fluktuatif, peningkatan sejak Januari 2023 yang menjadi ratusan kasus,” tutur dia.
Artinya menurut data yang dikantongi Dinkes Kota Depok, kasus DBD di Desember 2023 ke Januari terjadi penambahan 148 kasus. Lalu, dari periode Januari ke Februari juga mengalami penambahan 126 kasus.
Baca Juga: Keren, Walikota Depok Raih Penghargaan TOP BUMD Awards 2024
Lonjakan kasus ini, kata Umi Zakiati, disebabkan Iklim di Kota Depok yang sedang memasuki musim hujan. Sehingga, dengan membuat peluang adanya genangan air, yang menjadikan tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegipty, vektor virus Dengue.
“Selain itu, masyarakat yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan, dalam pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M plus. Yaitu, Menguras, Menutup dan Mendaur,” kata dia.
Selain itu, dengan adanya lonjakan ini, Dinkes Kota Depok akan segera melakukan berbagai upaya, seperti melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) untuk kasus positif DBD dan menindaklanjuti sesuai hasil PE.