Baca Juga: Anggaran Perangkat Daerah Depok Dijadwal Ulang, Ini Sebab dan Tujuannya
“Kami juga akan memasifkan kembali informasi mengenai kegiatan PSN melalui 3 M plus dan secara rutin memantau adanya jentik di setiap rumah melalui program Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J),” ujar dia.
Umi Zakiati juga menghimbau kepada seluruh faskes agar melakukan tatalaksana DBD sesuai standar dan menguatkan sistem rujukan.
“Selain itu juga menghimbau kepada masyarakat jika sakit demam berobat ke Puskesmas atau Faskes,” tutur dia.
Baca Juga: Mahasiswa UI dapat Hibah Dana Penyelesaian Krisis Air Bersih di Cipayung Depok
Sementara itu, Direktur RSUD ASA Kota Depok, Enny Ekasari juga mengatakan hal yang sama, bahwa adanya peningkatan pada kasus DBD, khusunya yang terjadi di RSUD ASA Kota Depok.
“Jumlah total selama 2023, bahkan lebih tinggi selama 2 bulan terakhir ini,” kata dia.
Enny Ekasari merinci, berbasarkan data yang dimiliki RSUD ASA, selama Janurai hingga Desember 2023 total terdapat 60 kasus DBD. Sementara itu, untuk 2024 dari Januari hingga awal Maret total 74 kasus.
Baca Juga: Kota Depok Masuk Kawasan Aglomerasi : Ternyata Banyak Keuntungannya, Ini Dia
“Saat ini yang masih dilakukan perawatan sebanyak 13 pasien. Namun, sebagai catatan, kasus DBD di RSUD ASA ini bukan hanya masyarakat Kota Depok, jadi belum tentu juga ini semuanya adalah kejadian di wilayah Depok,” tutur dia.
Dalam hal ini, kata Enny Ekasari, DBD banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD, antara lain biasanya terjadi pada musim penghujan.
“Banyak timbul genangan air di sekitar pemukiman seperti talang air, ban bekas, kaleng, botol, plastik, gelas bekas air mineral, lubang pohon, pelepah daun, tempat minum burung, tempat penampungan air di lemari es atau dispenser dan lain-lain,” kata dia.
Baca Juga: Pilpres Satu Putaran, Investasi Diyakini Bahlil Bisa Tembus Rp1.650 Triliun
Menurut dia, gejala awal DBD ditandai seperti, demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, kadang disertai adanya tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati.
“Perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Masa inkubasi demam berdarah 3 sampai dengan 14 hari tetapi pada umumnya 4 sampai dengan 7 hari,” ungkap dia.
Artikel Terkait
Selamat Jalan Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Almarhum Titip Nurul Musthofa dan Minta Dimakamkan Dekat Ibu di Depok
Suara Pileg DPRD Jabar VIII Dapil Depok-Bekasi Dikuasai Pendatang Baru, Ini Kata Pengamat
Wakil Walikota Depok Buka Pesantren Kilat Disdik, Ini Pesan Imam Budi Hartono Kepada Siswa
Hasil Hitungan Rekapitulasi KPU Kota Depok dan Kota Bekasi Dapil Jabar VI, Ranny, Sudjatmiko, Mahfudz, Kholid, Nuroji dan Sukur Duduk di DPR RI
Prosesi Habib Hasan bin Jafar Aseggaf Dimakamkan di Masjid Nurul Musthofa Center Depok
Inflasi Depok Naik 0,36 Persen, Harga Beras jadi Penyebab Utama
Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Paparkan Tiga Program Unggulan Pemkot di Tarling Perdana, Ini Isinya