“Kami akan ukur bidang tanah. Proses awal tentunya akan kami kumpulkan lebih dulu foto copy sertifikat yang ada,” ungkap Mohammad Idris.
Berkaitan dengan penanganan terhadap warga yang terdampak, Mohammad Idris mengatakan, pihaknya akan menghitung fiskal Kota Depok. Apabila mencukupi, pembebasan lahan milik warga yang terdampak akan dilakukan.
Baca Juga: Saking Ramenya Harus Rela Antri Buat Mencicipi Mie Ayam Viral di Bogor Ini, Harganya Murah Meriah
“Pembebasan lahan itu akan menggunakan Anggaran Belanja Tambahan (ABT). Sebab, di ABT itu juga banyak kebutuhan lahan sekolah, kantor, dan lain sebagainya,” terang Mohammad Idris.
Nantinya, sambung Mohammad Idris, Pemkot Depok akan melihat prioritas pembelian lahan menggunakan ABT. Diperkirakan, prioritas pembelian lahan itu nantinya lebih dulu dilakukan kepada warga yang terdampak banjir di sekitar jembatan penghubung.
“Ini sudah sangat darurat. Sebenarnya, bisa menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT). Karena tidak cukup, kayaknya harus di APBD kan,” kata Mohammad Idris.
Baca Juga: 17 Kambing Warga Pasir Putih Depok Digondol Maling
Mohammad Idris memperkirakan, pada tahun 2025 mendatang pembelian lahan milik warga yang terdampak itu akan direalisasikan, jikalau fiskal Kota Depok mencukupi. Apabila hal tersebut terealisasi, nantinya warga yang terdampak dapat tinggal di lokasi yang aman dan nyaman.
“Kalau yang sebelumnya itu di wilayah Pasir Putih, kami anggarkan untuk biaya sewa kontrakan untuk tempat tinggal mereka,” ucap Mohammad Idris memungkasi. ***