LS Vinus: Dedie Rachim Unggul di Elektabilitas tapi belum ada Parpol yang Mengusung

RADARDEPOK.com – Lembaga Studi (LS) Vinus menyatakan akan melakukan empat kali survei hingga pemungutan suara pada Pilkada 2024.

Direktur Eksekutif LS Vinus Yusfitriadi mengatakan, survei yang dilakukan tidak hanya soal elektabilitas, tetapi juga hal-hal yang bersifat pendidikan politik bagi masyarakat, khususnya Kota Bogor, jelang Pilkada 2024.

“Seperti tingkat pengetahuan masyarakat Kota Bogor terhadap penyelenggaraan pemilihan kepala daerah,” kata Yusfitriadi usai menyampikan hasil survei elektabilitas wali kota dan wakil wali kota Bogor serta gubernur pada Kamis, 2 Mei 2024.

Selain itu, ada juga pertanyaan terkait kepuasan masyarakat Kota Bogor terhadap kinerja penyelenggara pemilu baik, KPU maupun Bawaslu.

Baca Juga: Mantap! Tempat Camping Murah di Bogor Ini, View Gunung Salak dan City Light nya Keren Abis

Begitu juga kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Kota Bogor, baik eksekutif maupun legislatif.

Sementara, dari hasil survei pertama terkait elektabilitas, Dedie A. Rachim meraih 18,63 persen, dan berada diperingkat atas, disusul Rusli Phihatevi dengan 14,13 persen.

Peringkat ketiga ada Sendi Ferdiansyah dengan 12,25 persen, Raendi Rayendra 5,8 persen, dan Atang Trisnanto dengan 4,13 persen.

Menurut Yusfitriadi, analisa hasil survei untuk kelima nama bakal calon wali kota Bogor, adalah masing-masing memiliki keunggulan.

Baca Juga: Emang Bikin Betah! Cocok Buat Kamu yang Pengen Staycation di Alam dengan View Hutan Pinus di Bandung

Seperti Dedie A. Rachim yang unggul karena ia adalah calon incumbent. Sehingga, kata Yusfitriadi, sangat wajar ketika bekas wakil wali kota Bogor itu memiliki elektabilitas yang tinggi di tengah-tengah masyarakat.

“Ditambah berakhir masa jabatannya juga belum lama, sehingga masyarakat dengan berbagai program pemerintah yang melibatkan Dedie masih sangat melekat di masyarakat,” terang Yusfitriadi.

Di sisi lain, menurut Yusfitriadi, Dedie Rachim memiliki kelemahan, di antaranya belum ada satupun partai politik yang secara pasti mengusungnya.

 “DPP PAN terlihat setengah hati. Selain itu Dedie Rachim saat ini belum bisa keluar dari bayang-bayang Bima Arya, yang saat ini positioning politiknya semakin melemah,” kata Yusfitriadi.