RADARDEPOK.COM – Aparatur Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, terus berupaya untuk menggenjot angka stunting di lingkungannya tahun ini.
Pasalnya, data stunting yang didapat dari Puskesmas Mampang per Juni 2024, total ada 94 balita. Jumlah data tersebut mengalami kenaikan, jika dibanding dengan tahun sebelumnya 56 balita.
Kasi Kemas Kelurahan Mampang, Selamet Riadi mengatakan, berbagai upaya untuk menggenjot penurunan angka stunting ini dilakukan dengan 10 langkah pasti, dalam intervensi serentak pencegahan stunting yang didukung pemerintah daerah.
Langkah pasti tersebut diantaranya memastikan pendataan seluruh calon ibu hamil dan balita yang ada di wilayah kerjanya untuk menjadi sasaran.
Kemudian, memastikan seluruh calon pengantin (Catin) mendapatkan pendampingan, dan memastikan kehadiran ibu hamil serta Balita datang ke Posyandu.
“Selanjutnya, memastikan ketersediaan alat antropometri terstandar di seluruh Posyandu. Lalu memastikan seluruh Kader Posyandu memiliki keterampilan dalam pengukuran antropometri terstandar, berikut dengan penyuluhan untuk ibu hamil dan Balita,” jelas Selamet Riadi.
Baca Juga: Sulap Sampah jadi Berkah! Kelurahan Cimpaeun Depok Entaskan Sampah Dari Hulu
Langkah pasti berikutnya, diharapkan kader posyandu memastikan pengukuran menggunakan alat antropometri terstandar. Kemudian, memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah dengan gizi.
Seluruh ibu hamil dan balita, sambung dia, juga dipastikan harus mendapat edukasi soal stunting di Posyandu.
Kemudian, Kader Posyandu juga harus memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi, ke dalam sistem informasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) di hari yang sama.
Baca Juga: Mediasi! Lurah Ingatkan UPT Pasar Tugu soal 'Pemain' di TPS, Pedagang Pasang Badan
“Terakhir, Kader Posyandu harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi serentak, serta memastikan ketersediaan pembiayaaan pelaksanaan intervensi serentak, termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan kesehatan,” tandas Selamet Riadi.***