metropolis

Kuasa Hukum Siap Lapor Balik! Begini Ungkapan Hati Kakek di Depok yang Dilaporkan Anak Kandungnya Atas Tuduhan Rudapaksa, Sempat Malu Ikut Salat Ied

Rabu, 19 Juni 2024 | 08:30 WIB
Direktur LBH Senapati Indonesia, Donny Sudrajat saat memberikan keterangan soal dugaan rudapaksa yang menimpa kliennya, Selasa (18/6). (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Seorang kakek berinisial IN (58) akhirnya buka suara atas tuduhan rudapaksa yang dilakukan terhadap dua cucu kandungnya yakni AA (9) dan T (7) di kediamannya, Kampung Nyencle, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Selasa (18/6).

IN secara terang-terangan membantah semua tuduhan yang dilayangkan anak kandungnya soal dugaan rudapaksa tersebut. Tentunya, bantahan itu disampaikan IN berdasarkan sejumlah fakta.

"Maaf kata ya, terserah orang mau percaya atau enggak, saya tidak punya latar belakang, atau tidak ada gejala kasus pelecehan, selama hidup saya tidak pernah ada rekam jejak saya seperti itu," tegas IN kepada Radar Depok.

Selanjutnya, beber IN, anak kandungnya berinisial II sempat menuduh istrinya, atau ibu kandung dari pelapor atas tuduhan rudapaksa tersebut. Mendengar hal itu, IN menantang II.

Baca Juga: Beda dari yang Lain, Warkop di Bandung Ini Menyediakan Beragam Menu Makanan Berat yang Pastinya Bikin Nagih, Wajib Banget Mampir ke Sini

"Tadinya ini yang difitnah (istri), terus saya sesumbar bilang kenapa gak saya aja. Seminggu kemudian, saya pak (yang difitnah)," kata IN.

Menurut IN, tuduhan itu sengaja dilayangkan anak kandungnya, lantaran terlilit urusan utang piutang dengan keluarga besar. Sehingga, isu tersebut sengaja disebar.

"Bohong, kita tahu persis dia (ibu korban)," tutur IN.

Bahkan, beber IN, kasus itu membuatnya merasa dirugikan akan sanski sosial. Termasuk, dia sempat merasa malu saat hendak melaksanakan Salat Idul Adha 1445 Hijriah di lingkungan sekitar.

Baca Juga: Banyak Pengangguran, begini Solusi Ade Wardhana untuk Kabupaten Bogor

Namun, kata IN, dia dan keluarganya tetap melaksanakan ibadah tersebut, karena merasa tidak bersalah, dan menyerahkan semua perkata itu kepada yang sang pencipta.

"Sangat dirugikan, saya mau salat ke masjid saya malu, sampai sampai saya hampir gak salat ied, orang saya gak salah, Allah lebih tahu, akhirnya saya salat ied," ungkap IN.

Di balik itu, IN menyebut, II jarang melakukan salat, hal itu menunjukan ketidaktaatan terhadap ajaran agama. Sehingga, dia tidak heran jika anak kandungnya itu sengaja menyebarkan berita bohong.

"Jangan fitnah, nanti diakhirat diminta tanggung jawab, jangan sampai jadi anak durhaka," pesan IN terhadap II.

Baca Juga: 2.500 Suara Ketua Perempuan Bangsa PKB Depok, Utary Rahayu Jamin Kemenangan Supian Suri di Pilkada Depok

Halaman:

Tags

Terkini