RADARDEPOK.COM - Judi online kian marak terjadi di masyarakat. Terlebih Jawa Barat memiliki rekor tertinggi transaksi judi online di Indonesia. Terkait hal ini, Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan peringatan penting kepada seluruh sekolah di wilayahnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno meminta kepada orang tua dan juga guru, untuk berperan aktif mengawasi penggunaan gadget anak anak peserta didik.
"Kami tekankan, kepada semua orang tua, guru, dan semua jajaran pendidikan di semua jenjang sekolah mulai dari PAUD sampai SMA/SMK untuk meningkatkan pengawasan terkait potensi judi online. Walaupun, sampai saat ini belum ada laporan terkait itu," ujar Sutarno kepada Radar Depok, Minggu (30/6).
Sutarno mengatakan, kerjasama antar pihak Dinas Pendidikan dengan sekolah, guru, dan juga komite sekolah sangat perlu dilakukan. Dengan begitu, potensi-potensi yang mungkin muncul dapat dihadang secepat mungkin.
"Sangat perlu kerjasama semua pihak. Kami semua sangat khawatir akan kasus yang sedang marak ini, dan harus menghentikan semua potensi yang ada," tutur Sutarno.
Lebih lanjut, Sutarno menjelaskan, selain membuat kecanduan, judi online memicu terjadinya konflik yang tidak diinginkan.
"Secara objektif memang kami belum ada penelitian pasti terkait hal hal yang yang menghubungkan terkait judi online. Namun, nampak terlihat setelah terjadinya judi online, sering kali terjadi gesekan kecil kepada orang sekitar.
Sutarno juga menambahkan, terlebih judi online dapat mengganggu psikologis seseorang. Orang yang berjudi online akan sulit mengontrol emosinya. Hal ini tentu akan merusak hubungan dengan orang-orang terdekat. Selain itu, judi online yang dilakukan secara terus menerus dapat menghambat masa depan seseorang.
Baca Juga: Paguyuban Warga Lintas Kemirimuka Ingin Imam Budi Hartono jadi Walikota Depok
"Judi bukan hanya perkara soal mempertaruhkan uang. Tetapi juga masa depan. Baik itu masa depan diri sendiri, orang tua, dan juga anak cucu kita," tandas Sutarno. ***