RADARDEPOK.COM-Fenomena anak kerap bermain Playstation (PS) maupun gadget yang menghabiskan waktu secara tidak wajar, haruslah memperhatikan kesehatan mata.
Pasalnya, terdapat gangguan kesehatan mata yang timbul akibat menatap layar maupun gadget secara tidak wajar.
Menanggapi hal itu, Dokter Spesialis Mata dari RS Permata Depok, Nasyayya Akbari Nazar menjelaskan, salah satu fenomena yang membuat anak sering menghabiskan waktu untuk bermain game, atau menatap layar.
Baca Juga: Ayo Warga Depok Pasang Bendera Merah Putih, Imam Budi Hartono : Bentuk Syukur dan Nasionalisme
Sebab, kata Nasyayya Akbari Nazar, mereka terbiasa berinteraksi dengan gadget ataupun layar untuk melakukan sekolah online.
Secara kesehatan mata, jelas Nasyayya Akbari Nazar, terdapat aturan screen time yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ataupun Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) yang mengatur soal waktu penggunaaan gadget maupun layar pada anak.
“Aturan screen time pada anak yaitu kurang dari 1 tahun tidak direkomendasikan, 1-2 tahun tidak dianjurkan kecuali video chat, 2-6 tahun maksimal 1 jam per hari, 6-12 tahun maksimal 1,5 jam per hari, dan 12-18 tahun maksimal 2 jam/hari,” jelas Nasyayya Akbari Nazar.
Baca Juga: PKB Depok : Chandra Rahmansyah Sosok Mutiara untuk Perubahan Depok
Menurut Nasyayya Akbari Nazar, apabila anak berinteraksi dengan layar ataupun gadget yang tidak sesuai dengan screen time dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
“Dampaknya banyak. Seperti kelelahan, sakit kepala, sakit mata, badan lelah, karena posisi terus menerus menatap layar, beda dengan game di mobile. Kelelahannya tidak hanya mata, kalau di mata akan ngeblur karena dia cape, karakternya,” beber Nasyayya Akbari Nazar.
Gangguan lainnya, kata Nasyayya Akbari Nazar, dikenal dengan istilah Oberfokus yang mengharuskan mata untuk melihat ke arah kanan dan kiri. Kemudian, akan terjadi mata blur atau burem.
“Nah, ini akan menyebabkan mata kering. Fungsi mata ketika berkedip untuk distribusi air mata. Mata kering akan menyebabkan ketidaknyamanan, mata jadi merah, iritasi, gangguan ringan,” tutur Nasyayya Akbari Nazar.
Lebih lanjut, kata Nasyayya Akbari Nazar, apabila seseorang mengalami oberfokus dapat dapat menimbulkan kelainan refraksi, atau miopia. Nah miopia ini melihat jauh terasa buram, karena terlalu fokus melihat satu benda yang jarak dekat, jadi ketika liat jauh jadinya fokusnya hilang,” terang Nasyayya Akbari Nazar.
Dengan begitu, Nasyayya Akbari Nazar menganjurkan, setiap anak untuk menaati aturan screen time, sehingga dapat terhindar dari berbagai gangguan kesehatan mata.