RADARDEPOK.COM – Jembatan Angke 5 yang terletak di Jalan H Maih Bin Dimin RW1 Duren Mekar (Dumek), Bojongsari, Kota Depoksebagai akses penghubung dengan Desa Parung, Kabupaten Bogor dirombak total, Senin (2/9).
Pembongkaran jembatan penghubung itu, dilaksanakan untuk pelebaran pada badan jembatan serta normalisasi pada saluran air di kolong jembatan.
Hal ini dilakukan untuk mengentaskan permasalahan banjir yang kerap terjadi di sekitar jembatan penghubung tersebut.
Baca Juga: Ngopi Kamtibmas Bikin Wilayah Pondok Jaya Depok Aman, Kapolsek Titipkan Pesan Ini
“Pembongkaran jembatan pada hari ini merupakan kegiatan hari pertama untuk pembangunan peningkatan jembatan penghubung. Dan akan dibuat jembatan baru di lokasi yang sama,” beber Sekretaris Kelurahan Duren Mekar, Supriyadi kepada Radar Depok, Senin (2/9).
Untuk tahun ini, sambung Supriyadi, Pemkot Depok mengucurkan anggaran sekitar Rp900 juta untuk peningkatan jembatan penghubung tersebut, usai disetujui melalui usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Sebenarnya, peningkatan jembatan penghubung ini merupakan usulan lama yang sudah diajukan dari warga. Alhamdulillah, pada tahun ini bisa terlaksana dan dianggarkan oleh Pemkot Depok melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok,” jelas Supriyadi.
Baca Juga: Berjalan Sukses! Sejumlah Sponsor Suport Festival Budaya Kelurahan Pangkalanjati Depok
Ditargetkan, lanjut Supriyadi, peningkatan jembatan penghubung itu selesai selama tiga bulan kedepan atau rampung pada November 2024.
“Mudah-mudahan November nanti warga RW1 Duren Mekar dan Desa Parung sudah bisa melintasi jembatan penghubung yang baru. Tentunya yang lebih kokoh dan representatif untuk digunakan masyarakat,” tutur Supriyadi.
Sementara itu, Ketua RW1 Duren Mekar, Abdul Wahidmengungkapkan, permasalahan pada jembatan penghubung tersebut ada pada banjir yang kerap terjadi di sekitar lokasi. Maka dari itu, pihaknya mengusulkan peningkatan pada jembatan penghubung.
“Air dari hulu itu tak bisa mengalir dengan baik ketika melintasi kolong jembatan. Hal ini disebabkan, karena adanya sumbatan akibat penyempitan yang terjadi pada saluran air di kolong jembatan itu,” terang Abdul Wahid.
Ketika terjadi banjir, Abdul Wahid membeberkan, ketinggian air pada badan jembatan mencapai kurang lebih 20 sentimeter (cm). Sedangkan, banjir yang terjadi pada badan jalan di sekitar jembatan mencapai 30 cm hingga 1 meter atau sepinggang orang dewasa.
“Jembatan penghubung ini akan dilebarkan 1 meter. Yang sebelumnya 2,9 meter menjadi 3,9 meter. Untuk saluran air di kolong jembatannya, akan diperkokoh dan dilebarkan kembali. Sebenarnya, saluran air di kolong jembatan itu lebarnya 3 meter lebih. Tetapikarena terkikis air,jadi lebarnya hanya sekitar 2,5 meter. Dan itu akan kembali dinormalisasi,” jelas Abdul Wahid.