metropolis

Hore! 2025, UPS di Depok Punya Dua Incinerator : Berikut Keterangan Walikota Mohammad Idris

Senin, 18 November 2024 | 08:00 WIB
Dua buah incinerator di TPS Merdeka, Sukmajaya, Kota Depok. (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Pemkot Depok sangat serius dalam menangani masalah sampah. Bukan hal yang mudah, Pemkot Depok terus putar otak mencari solusi konkret mengurangi jumlah sampah yang overload.

Tahun depan, rencananya setiap Unit Pengolahan Sampah (UPS) di tiap kecamatan akan memiliki dua buah incinerator untuk mengurangi sampah yang berakhir di hilir.

Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, penanganan sampah bukanlah sebuah tema atau program yang bersifat sementara, melainkan kewajiban yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan.

"Untuk masalah sampah itu wajib dan sudah kita anggarkan," ucap Mohamad Idris kepada Radar Depok.

Baca Juga: Depok Butuh Imam! Ribuan Warga Kecamatan Cimanggis Depok Deklarasi Dukung Imam-Ririn Dari Anyer

Mohammad Idris mengungkapkan, yang paling krusial dalam penanganan sampah adalah pengangkutan. Pemkot Depok perlu memastikan pengangkutan sampah berjalan lancar dan efisien, terlebih dengan meningkatnya volume sampah yang harus dibawa dari TPA ke TPPAS Nambo.

"Sehingga perlu diperhatikan juga SDM untuk mengangkut sampahnya ke Nambo," beber Mohammad Idris.

Selain itu, pengelolaan sampah juga harus memperhatikan program pemilahan sampah, yang kini menjadi salah satu syarat dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk pembangunan fasilitas Refused Derived Fuel (RDF).

"Itu syaratnya minimal 50 persen kelurahan di Depok sudah mau memilah dan juga pembelian mesin incenerator untuk berbasis masyarakat," tambah Mohammad Idris.

Pemkot Depok berencana untuk mendistribusikan incinerator ke tingkat kecamatan. Nantinya, tiap UPS akan mendapatkan dua buah incenerator dari pemerintah.

"Minimal satu UPS dua lah. Itu sudah ada di anggaran tahun 2025," ujar Mohammad Idris.

Namun, pelaksanaan rencana ini juga bergantung pada kebijakan kepala daerah yang baru, mengingat perubahan kebijakan dapat mempengaruhi arah dan prioritas pembangunan daerah ke depannya.

Baca Juga: Segera, Imam-Ririn Jadi Walikota dan Wakil Walikota Depok Pasti Bangun Jembatan Skywalk di Eco Park

"Makanya Kemendagri mengambil kebijakan yang sangat bijak. Pembicaraan ABT tahun depan dimulai Maret. Jadi istilahnya belanja murni belum selesai diselesaikan, sudah ada ABT," ungkap Mohammad Idris.

Terpisah, PJ Sekda Kota Depok, Nina Suzana menuturkan, masyarakat harus proaktif berpartisipasi melalui program bank sampah yang fokus pada pemilahan sampah. Selain itu, penggunaan maggot untuk penguraian sampah organik dan biokompos juga menjadi solusi inovatif yang dipromosikan.

Halaman:

Tags

Terkini