metropolis

Kembali ke Jalan yang Benar, 65 Pecandu Narkoba di Depok Direhabilitasi : Ini Data BNN

Selasa, 19 November 2024 | 07:00 WIB
Kepala Rehabilitasi BNN Kota Depok, Ela Bestia sedang menskrinning salah satu pemakai narkoba di ruang periksa BNN Kota Depok, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

RADARDEPOK.COM - Penyalahguna narkoba terus bertambah jumlahnya. Tidak terkecuali di Kota Depok. Berdasarkan data BNN Kota Depok, sebanyak 65 orang pecandu direhabilitasi karena terjerat barang haram tersebut. Dari data itu, 43 orang kecanduan sabu dan menjadikan sabu sebagai kasus tertinggi.

Kepala BNN Kota Depok, Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah menuturkan, peningkatan jumlah pemakai narkoba tidak lepas karena Depok merupakan salah satu kota penyangga ibukota.

"Karena kita dekat dengan Jakarta, dekat dengan perbatasan yang lain seperti Bekasi, Bogor dan sebagainya, jadi gampang orang transit kesini dan mengedarkan narkoba," kata Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah kepada Radar Depok, Senin (18/11).

Baca Juga: Muhammad Razali Siregar Bareng Pak De Dukung Imam-Ririn di Pilkada Depok, Siap Berikan Bantuan Hukum

Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah juga mengungkapkan, banyaknya anak remaja yang mulai mencoba memakai narkoba atau dengan istilah ikut-ikutan tidak lepas karena pengaruh lingkungan sekitar.

"Jadi temannya pakai, ingin tau, coba akhirnya terjerumus. Makanya berkali-kali saya bilang, jangan sampai ada rasa penasaran untuk memakai narkoba," ungkap Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Tim Rehabilitasi BNN Kota Depok, Ela Bestia mengungkapkan, pada tahun ini jumlah pasien yang direhabilitasi di BNN Kota Depok meningkat cukup tinggi.

"Tahun lalu itu hanya 40 kasus, tapi per November ini, sudah 65 kasus yang seharusnya target kita hanya 10 kasus," beber Ela Bestia.

Ela Bestia menyayangkan dengan adanya peningkatan kasus yang ditanganinya. Namun, para pasien ini bukan berarti tidak bisa sembuh dan lepas dari jerat narkoba.

"Sebenarnya asal niat yang kuat pasti sembuh. Tinggal datang kesini, kami pasti bantu," ucap Ela Bestia.

Ela Bestia merinci, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, penyalahguna narkoba dengan jenis sabu masih menjadi kasus yang dominan.

"Dari 65 kasus, 43nya itu karena narkoba jenis sabu," ucap Ela Bestia.

Salah satu karakteristik utama dari sabu-sabu adalah durasi efeknya yang tergolong lama dan bisa bertahan lebih panjang dibandingkan dengan narkoba lainnya. Hal ini membuat para penyalahguna narkoba menjadikan sabu sebagai salah satu narkoba favoritnya.

Baca Juga: Muhammad Razali Siregar Bareng Pak De Dukung Imam-Ririn di Pilkada Depok, Siap Berikan Bantuan Hukum

"Hanya dengan satu atau dua isapan saja, seseorang bisa merasakan efek stimulan dari sabu-sabu yang membuatnya tetap terjaga antara lima hingga delapan jam," tutur Ela Bestia.

Halaman:

Tags

Terkini