metropolis

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq Hadiri Festival Ciliwung 2024, Simak Selengkapnya!

Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:00 WIB
Suasana foto bersama pada acara Festival Ciliwung 2024 di UIII, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jumat (20/12). (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, turut serta dalam kegiatan penanaman pohon di Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Sukmajaya, Kota Depok, dalam rangka Festival Ciliwung 2024.

Acara tersebut merupakan bukti nyata dari semangat kolektif untuk menyelamatkan salah satu sungai terpenting di Indonesia. Festival yang berlangsung sejak 5 Juni 2024 hingga Desember 2024. Festival Ciliwung 2024 ini diadakan oleh PT Pertamina (Persero) dengan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Kegiatan tersebut menjadi wadah kolaborasi antara berbagai pihak—baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta—dalam upaya memperbaiki kondisi lingkungan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

Kegiatan penanaman pohon di UIII merupakan salah satu simbol konkret dari upaya penghijauan yang menjadi fokus utama dalam festival itu. Di atas lahan seluas satu hektar, sebanyak 200 pohon seperti Merbau, Manglid, dan Mahoni ditanam untuk membantu memperbaiki kualitas udara dan menjaga keberlanjutan ekosistem di sekitar Ciliwung.

Baca Juga: Ubah Pola Pikir Masyarakat, DLHK Depok Lakukan Aksi Bersih Bersih Sungai Ciliwung di Sejumlah Titik

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, tanaman itu dipilih karena kemampuannya dalam menyerap polutan berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (NOx).

“Tanaman tersebut yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas udara, khususnya di daerah yang terpapar dampak pencemaran,” kata Hanif Faisol Nurofiq.

Festival Ciliwung 2024 menggambarkan betapa pentingnya kerja sama antar berbagai pihak dalam pemulihan ekosistem. Salah satu program utama, Arung Edukasi Sungai, mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pembersihan sungai dengan mengumpulkan sampah yang mencemari aliran Sungai Ciliwung.

Melalui partisipasi aktif, lebih dari 30.000 kilogram sampah berhasil diangkat dari sungai, sebuah prestasi yang tidak hanya membersihkan lingkungan tetapi juga memberikan kesadaran baru tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai.

Baca Juga: Cegah Longsor dan Banjir, Koramil 02/Beji Depok Tanam 45 Pohon Sukun di Bantaran Sungai Ciliwung

Selain itu, pelatihan daur ulang kreatif yang diadakan dalam rangka festival tersebut juga menunjukkan bagaimana sampah dapat diubah menjadi barang bernilai. Masyarakat, terutama generasi muda, diberikan pengetahuan tentang cara mendaur ulang limbah menjadi produk yang berguna dan memiliki nilai ekonomis.

Inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi untuk mengurangi sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan, betapa gentingnya situasi lingkungan Jakarta saat ini, terutama akibat eksploitasi air tanah dan tingginya tingkat pencemaran sungai.

"Kita menghadapi realitas yang tidak baik. Air rob semakin tinggi, mencerminkan kenaikan permukaan air laut dan penurunan muka air tanah," ujar Hanif Faisol Nurofiq.

Menurut Hanif Faisol Nurofiq, Jakarta dengan 11,4 juta penduduknya sebagian besar bergantung pada air tanah, yang terus dieksploitasi secara masif. Kondisi tersebut menurutnya, mengancam stabilitas lingkungan dan kehidupan masyarakat di ibu kota.

Halaman:

Tags

Terkini