RADARDEPOK.COM – Guna mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, BNN Kota Depok membuka sesi seminar kesehatan remaja yang kali ini menyasar SMPIT Al Hikmah, Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Selasa (14/1).
Kepala BNN Kota Depok, Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah, menjadi pengisi materi dalam agenda tersebut. Ia memaparkan berbagai materi kepada 177 siswa dan siswi yang ada. Salah satu materi yang dibahas tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Dalam mencegah penyalahgunaan narkoba ini, bisa dilakukan di kalangan anak-anak atau pelajar lebih dulu,” tutur Kepala BNN Kota Depok, Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah, Selasa (14/1).
Baca Juga: 15 Petugas Rehabilitasi IPWL Ikut Pelatihan dari BNN Depok
Karena, sambung Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah, kalangan pelajar ini seringkali menjadi target yang disasar para pengedar. Untuk itu, BNN Kota Depok kini tengah menggencarkan sosialisasi tentang penyalahgunaan narkoba. Baik itu soal peredarannya, hingga dampak buruk yang dapat dialami pemakainya.
Mengingat generasi saat ini tak terlepas dari penggunaan media sosial, maka dari itu BNN Kota Depok juga mengimbau kepada para siswa agar menggunakan media sosial dengan bijak, mengingat peredaran narkoba ini kerap dilakukan melalui media sosial.
“Bahayanya peredaran narkoba ini mengikuti perkembangan zaman. Sehingga, siapapun bisa mengakses barang haram tersebut dengan mudah melalui media sosial. Jadi tidak hanya anak-anak atau kalangan pelajar saja, melainkan terbuka untuk umum,” terang Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah.
Baca Juga: Kembali ke Jalan yang Benar, 65 Pecandu Narkoba di Depok Direhabilitasi : Ini Data BNN
Pencegahan narkoba ini penting untuk dilakukan sejak dini, kata Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah, karena dampak buruknya berbagai macam. Narkoba ini selain merusak generasi penerus bangsa, penggunaan narkoba juga dapat memicu naiknya penularan penyakit HIV/AIDS.
“Kami terus melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi remaja yang notabenya calon pemimpin bangsa. Salah satunya kegiatan sosialisasi yang melibatkan banyak pihak. Seperti akademisi, relawan, masyarakat, dan komunitas atau lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),” tandas Kombes Raden Mohamad Tohir Hendarsyah. ***