RADARDEPOK.COM – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Depok, sudah merangkum program kerja walikota terpilih.
Ini berkaitan dengan program kucuran anggaran Rp300 juta per RW. Dari nominal tersebut, Rp25 juta rencananya akan dialokasikan untul wisata keberagaman dan Rp6 juta untuk operasional posyandu.
Lurah Rangkapanjaya Baru, Tajuddin menyampaikan, alokasi anggaran pembangunan di wilayahnnya, berasal dari usulan para ketua RW dan stakeholder di wilayah.
Tajuddin mengatakan, Musrenbang tahun ini berfokus pada pengusulan kegiatan berbasis RW. Masing-masing RW mendapatkan alokasi anggaran Rp300 juta, yang dapat digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
"Alokasi anggaran pembangunan di RJB tahun depan sekitar Rp 4.497.430.000," tutur Tajuddin kepada Radar Depok, Selasa (28/1).
Dari dana Rp300 juta per RW itu, lanjut Tajuddin, ada dua kegiatan wajib yang harus dilaksanakan. Yaitu, wisata keberagaman dan operasional posyandu.
"Kegiatan pemberdayaan masyarakat, yang melibatkan pemuda-pemudi menjadi prioritas kegiatan tahun depan. Sementara itu, terdapat usulan pembelian mobil ambulan dari ketua RW untuk pelayanan kesehatan," beber Tajuddin.
"Bagaimana agar generasi muda sebagai generasi yang kuat, tangguh, dan sukses sebagai penerus kami di masa depan. Mulai dari Karang Taruna, PIK-R, Genre, Forum Aank, dan anak-anak untuk mendorong prestasi di tingkat kota. provinsi, hingga nasional," ujar Tajuddin.
Baca Juga: Innalillahi, Bocah 11 Tahun Tenggelam di Situ Asih Pulo Depok
Lebih lanjut, sambung Tajuddin, pihaknya juga fokus mengatasi sampah. Saat ini di beberapa RW sudah menggerakan kembali bank sampah, sebagai upaya pengolahan sampah anorganik.
"Ada juga yang mengajukan motor gerobak sebagai armada pengangkut sampah organik. Yang anorganiknya, diserahkan ke bank-bank sampah," kata Tajuddin.
"Di sektor ketahanan pangan kami juga gencarkan kegiatan urban farming untuk menciptakan lingkungan yang asri. Serta fokus utamanya juga pada percepatan penurunan angka anak stunting," pungkas Tajuddin. ***
JURNALIS : RISKY DWI LESTARI