RADARDEPOK.COM–Pemkot Depok melakukan audiensi bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Depok, guna membahas persiapan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Dalam kegiatan ini, dihadiri langsung Walikota Depok, Supian Suri, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah beserta jajaranya dan seluruh kepala sekolah SMP Negeri se-Kota Depok.
Baca Juga: Sayur Bening Sawi Putih, Menu Makan Sahur Sat Set Langsung Jadi
Dalam audiensi ini, Walikota Depok, Supian Suri menginginkan pelaksanaan SPMB 2025 di Kota Depok bisa berjalan lancar, akuntabel, transparan, dan tepat sasaran, sesuai dengan tujuan pendidikan merata bagi seluruh warga Kota Depok.
“Kami ingin menyelearaskan antar pemerintah pusat, Pemprov Jawa Barat dan Pemkot, untuk bisa menjalankan penerimaan siswa di Kota Depok, dengan baik dan lancar dan tepat sasaran,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (6/3).
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah sangat mengapresiasi semangat Walikota Depok, Supian Suri dalam memajukan dunia pendidikan di Kota Depok, termasuk pelaksanaan SPMB.
Baca Juga: Temani Waktu Sahur dengan Aksi Menegangkan Dwayne Johnson di Film San Andreas!
“Beliau juga bersyukur bahwa sekolah di Kota Depok sudah mencerdaskan para siswa dan diharapakan bertambah prestasinya yang bisa membawa nama sekolah dan Kota Depok hingga tingkat nasional,” kata dia.
Tak hanya itu, Siti Chaerijah Aurijah menekankan, pelaksanaan SPMB bisa berjalan degan baik, sesuai aturan yang berlalaku, tak ada oknum-oknum yang bermain guna menitip calon siswa kepada sekolah.
“SPMB diharapkan menjadi lebih baik, tidak ada titipan-titipan dari manapun, sesuai dengan arahan Walikota Depok,” ujar dia.
Selain persiapan SPMB, kata Siti Chaerijah Aurijah, dalam audensi yang dilaksanakan tersebut, juga membahas berbagai kegiatan yang sering dilaksanakan sekolah, seperti Study Tour dan kegiatan perpisahan siswa.
“Untuk kunjungan Study Tour, pa wali meminta bagi sekolah di Kota Dpok, hanya melakukan kunjungan ke wilayah Jawa Barat, sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat,” kata dia.
Sebab, ujar Siti Chaerijah Aurijah, jika kegiatan tersebut dilaksanakan diluar Jawa Barat. Maka akan memerlukan biaya yang cukup besar dan tentunya terdapat resiko yang mengintai para siswa.
Baca Juga: Momen Dedi Mulyadi Menangis Lihat Kondisi Puncak Bogor: Kita Kembalikan Alam Jawa Barat