RADARDEPOK.COM-Memperingati Hari Bumi ke 55, Kementerian Agama (Kemenag) memprakarsai gerakan penanaman sejuta pohon Matoa sebagai bagian dari program prioritas penguatan ekoteologi.
Gerakan itu dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan penanaman perdana yang dipusatkan di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (22/4).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang mengajak masyarakat, tokoh lintas agama, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag untuk turut serta.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan, penanaman pohon Matoa merupakan bentuk nyata komitmen Kemenag dalam mengimplementasikan ekoteologi, sebuah konsep yang mengintegrasikan nilai agama dengan pelestarian alam.
“Matoa dipilih karena nilai ekologis dan simbolisnya, yang mencerminkan kekayaan hayati Indonesia,” jelas Kamaruddin Amin.
Kamaruddin Amin mengatakan, gerakan tersebut melibatkan seluruh unit kerja Kemenag, serta kerjasama dengan pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas-komunitas keagamaan.
“Proses penanaman pohon Matoa ini dilakukan di rumah ibadah, kantor Kemenag, madrasah, pesantren, kampus Perguruan Tinggi Keagamaan, hingga asrama haji,” kata Kamaruddin Amin.
Selain itu, kata Kamaruddin Amin, pihaknya telah menyiapkan logistik dan anggaran untuk mendukung keberlangsungan gerakan ini di 34 provinsi di Indonesia.
“Hingga saat ini, lebih dari 10.000 mitra keagamaan telah dilibatkan dalam gerakan penanaman pohon ini,” ujar Kamaruddin Amin.
Baca Juga: Bangun Infrastruktur Jalan Hingga ke Pelosok, Walikota Depok Supian Suri Inginkan Rampung di 2027
Sementara itu, Walikota Depok, Supian Suri menjelaskan, kehadiran UIII dan Pondok Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia di Depok merupakan kebanggaan tersendiri, namun dia juga menekankan perlunya menjaga kualitas lingkungan dan spiritualitas masyarakat.
“Depok harus bisa memberi manfaat bagi warganya melalui pendidikan yang dekat dengan nilai-nilai Islam, termasuk kecintaan terhadap lingkungan dan sesama,” ujar Supian Suri.
Supian Suri menegaskan, pentingnya aksi nyata dalam mencintai lingkungan, salah satunya melalui gerakan penanaman pohon.
“Cinta terhadap agama, cinta terhadap sesama, dan cinta terhadap alam adalah satu kesatuan nilai spiritual. Dari ribuan ayat suci, pada intinya adalah cinta, dan cinta itu juga diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap bumi kita,” tandas Supian Suri. ***