RADARDEPOK.COM-Apel gabungan Kecamatan Cimanggis dan Kecamatan Tapos menjadi wadah Walikota Depok, Supian Suri untuk menyampaikan sejumlah pesan kepada Camat, Lurah, unsur TNI-Polri, serta ASN Kecamatan Cimanggis dan Tapos pegawai kelurahan dan kecamatan.
Laporan : Agnesya Wianda
Matahari baru saja merangkak naik ketika deretan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kecamatan Cimanggis dan Tapos berdiri berjajar di halaman Kantor kecamatan Cimanggis. Dibawah langit biru yang masih malu-malu diselimuti awan, suasana Selasa (9/9) pagi itu lebih dari sekedar rutinitas biasa. Dia menjadi semacam panggung kecil bagi pesan-pesan besar tentang kota, warga dan tanggung jawab bersama.
Pukul tujuh lewat tiga puluh menit, Walikota Depok Supian Suri tiba dengan langkah mantap, mengenakan kemeja khasnya berwarna biru dilengkapi topi hitam, didampingi jajaran perwakilan perangkat daerah Camat Cimanggis Rahmat Maulana, Plt. Camat Tapos Jarkasih, para lurah, serta unsur TNI-Polri.
Dihadapan barisan rapi ASN dari dua kecamatan, Supian Suri berdiri sebagai pembina apel pagi. Tidak ada pidato panjang, tapi ada pesan tegas dan penuh makna.
“Aktifkan kembali siskamling di setiap RW,” kata Supian Suri.
Bukan kali pertama siskamling dibahas, tapi kali ini nada Supian berbeda. Ada urgensi di balik seruannya, apalagi menyusul arahan dari Kementerian Dalam Negeri yang meminta daerah meningkatkan keamanan berbasis partisipasi warga.
“Ini bukan hanya soal keamanan, ini tentang kenyamanan hidup bertetangga,” ucap Supian Suri.
iskamling, yang dulu menjadi denyut nadi kampung-kampung di era sebelum CCTV dan patroli online, kini coba dihidupkan kembali, bukan sekadar simbol keamanan, melainkan sebagai jembatan sosial antarwarga.
“Sinergi antara masyarakat dan aparat keamanan itu fondasi,” ungkap Supian Suri.
Tak berhenti pada keamanan, evaluasi infrastruktur juga menjadi pembahasannya. Dengan nada serius namun tetap komunikatif, dia menyoroti masalah banjir dan keluhan warga yang muncul dari gang-gang kecil hingga jalan utama.
“Ada infrastruktur yang dibangun, tapi tidak berfungsi maksimal. Saluran air penuh lumpur dan sampah. Ini bukan hanya salah siapa, tapi tanggung jawab bersama,” kata Supian Suri.
Apel pagi itu bukan sekadar rutinitas birokrasi. Ia menjadi ruang pengingat tentang apa arti pelayanan, siapa yang menjaga kota, dan bagaimana warga bisa menjadi bagian dari perubahan.