RADARDEPOK.COM-Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok memastikan bakal merealisasikan pengerjaan 18 septictank di wilayahnya yang telah lolos dalam tahap pengajuan.
Program ini digulirkan Kelurahan Bojong Sari, Kota Depok untuk meningkatkan sanitasi sekaligus mencegah pencemaran lingkungan dengan menampung dan mengolah limbah cair rumah tangga.
Kepala Seksi (Kasi) Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Bojongsari Baru, Sasa Saadudin menuturkan, pengerjaan akan dilakukan bertahap hingga 18 titik septictank warga itu terpasang. Perkiraannya, rampung pada Desember 2025.
“Ada 18 usulan septictank, warga yang mengajukan bervariasi dari RW1 hingga RW10,” tutur Sasa Saadudin kepada Radar Depok, Rabu (10/9).
Sasa Saadudin menjelaskan, setiap titik septictank itu menelan anggaran sebesar Rp7.500.000 dan tersebar di seluruh RW.
Lebih lanjut, Sasa Saadudin merincikan, septictank itu akan dibangun di RT3/7 atas nama Nasrulah, RT3/8 atas nama Suwondo, RT3/9 atas nama Samsudin, RT3/10 atas nama Khoirudin.
“Ada dua titik septic tank di RW1, yaitu di RT2 sebanyak 2. Dari pengusul atas nama ujang dan Jayadi,” jelas Sasa Saadudin.
Memasuki RW5, lanjut Sasa Saadudin, tercatat ada lima titik lokus pemasangan septictank, seluruhnya pada RT3, dengan beragam warga pengusul.
“Septictank di RT3/5 ada lima titik, warga dengan atas nama pengusulnya Budiono, Jauhari, Achmad Gupron, Marnun Chotib dan Yusuf,” kata Sasa Saadudin.
Dengan manfaat melindungi air tanah, ujar Sasa Saadudin septic tank juga akan di pasang beberapa kombinasi RT dan RW yang berlokus di RT2/2, RT2/3, RT2/4, RT2/5.
Baca Juga: Telan Rp7 Miliar, Pembangunan Kantor Kelurahan Bojongsari Baru Depok Rampung Desember
Tak hanya itu, sisanya juga akan dipasang di RT2/6, RT3/6 dan terakhir RT3/7. Dia berharap, kedepannya setelah dipasang septictank akan meningkatkan kualitas sanitasi yang bersih dan berkelanjutan untuk warga Kelurahan Bojongsari Baru.
“Berharap akan selesai sebelum bulan Desember, dengan septictank nantinya pengolahan limbah akan menjadi lebih ramah lingkungan dan meminimalisasi pencemaran air tanah,” pungkas Sasa Saaduddin. ***
Jurnalis : Risky Dwi Lestari