RADARDEPOK.COM - SMA Lazuardi GCS menyelenggarakan program In Field Camp 2025 bertajuk Lazuardi in Action, 31 Agustus hingga 5 September 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XII dan mengambil lokasi di tiga kampung di Desa Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yaitu Kampung Keroncong 4, Kampung Kunak, dan Kampung Al Hidayah.
Ketua Panitia In Field Camp, Fachrie Ibrahim menjelaskan, latar belakang program ini dilandasi era digital, yang membawa banyak manfaat bagi manusia.
“Namun, kemudahan yang berlebihan sering kali membuat sebagian orang terlena, hingga lupa akan pentingnya usaha, kedisiplinan, dan kepedulian terhadap sesama,” ujarnya.
Ia menambahkan, program ini adalah wujud nyata dari visi sekolah untuk menciptakan masyarakat berbudaya luhur.
Baca Juga: SMP Arrahman Sabet Dua Juara Lomba Pendidikan, Berikut Nama Siswanya
“Bila hal ini terus dibiarkan, kondisi ini dapat melahirkan generasi yang lebih mementingkan diri sendiri daripada kepentingan bersama,” tegas Fachrie.
Selama program berlangsung, para siswa tinggal bersama keluarga angkat dan terlibat langsung dalam aktivitas keseharian mereka. Mereka menjalani berbagai mata pencaharian warga setempat, seperti bertani, berkebun, berjualan, mengurus hewan ternak, menjadi pengrajin sapu, dan mengajar di madrasah.
“Selain itu, siswa juga melaksanakan aksi nyata di bidang lingkungan melalui pembuatan eco enzym dan biopori, serta kegiatan di bidang pendidikan dan kesehatan,” terangnya.
“Kegiatan puncak berupa bazar sembako murah dan bazar barang layak pakai juga diselenggarakan dan telah dinantikan oleh masyarakat setempat,” tambah dia.
Pengalaman langsung para siswa memberikan dampak dan kesan yang mendalam. Salah satu peserta, Fara, membagikan pengalamannya.
“Selama menjalani Incamp di Desa Pamijahan, Bogor, kita harus beradaptasi dengan kebiasaan masyarakat di sana. Seperti yang biasanya kita bisa begadang, ketika ada di sana kita jadi cepat tidur karena telah melakukan aktivitas seperti mengajar PAUD dan les,” ceritanya.
Baca Juga: Siap Hadapi Tantangan Zaman, Unindra Melantik 121 Lulusan PPG Calon Guru Profesional
“Pas pertama mengajar di PAUD, anak-anak di sana memberi hadiah dan pas di hari terakhir mengajar, mereka mengajak kita jajan bareng, dan itu membuat aku terharu,” Fara.
Peserta lainnya, Arinie menggambarkan pengalaman barunya belajar berwirausaha.