RADARDEPOK.COM–Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SMP Negeri 32 Depok dijadikan momen sebagai menanamkan nilai-nilai luhur Rasulullah sebagai teladan utama bagi para peserta didik di sekolah.
Dengan mengusung tema ‘Mengidolakan Rasulullah SAW dan menjadikannya role model dalam kehidupan modern’ dilaksanakan di halaman sekolah, yang terletak di Jalan Janger Raya, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya.
Kepala SMPN 32 Depok, Eva Juariah, menjelaskan kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan upaya strategis untuk membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, seperti yang dicontohkan Rosullulah SAW.
“Kami ingin mengenalkan kepada siswa bahwa Nabi Muhammad SAW adalah idola yang paling cocok untuk diikuti di era modern ini,” ujar dia, Kamis (25/9).
Baca Juga: Lurah Perempuan Wujudkan Kelurahan Baktijaya Depok Bersinar, Ini yang Bakal dan Sudah Dilakukan
Menurut dia, keteladanan Rasulullah SAW dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kejujuran, kesabaran, hingga kepedulian sosial, sangat relevan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Peringatan Maulid Nabi ini menjadi momen yang sangat tepat untuk menjelaskan kepada anak-anak, mengapa Nabi Muhammad SAW layak menjadi idola dan panutan hidup mereka,” kata dia.
Baca Juga: Pesepakbola Asal Brazil Motivasi Siswa SMPN 28 Depok
Eva Juariah menambahkan bahwa di tengah gempuran tren dan figur publik yang seringkali tidak memberikan contoh positif, Rasulullah hadir sebagai sosok yang sempurna, yang ajarannya dapat membentuk karakter siswa menjadi pribadi yang unggul.
“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dihadiri oleh sekitar 600 siswa, guru, karyawan, dan juga orang tua siswa,” ujar dia.
Dalam acara tersebut, lanjut dia, ceramah utama disampaikan oleh Habib Achmad Ridho Al Haddad. Dalam tausiahnya, Habib Achmad Ridho menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Selain itu, acara ini juga diisi dengan kegiatan santunan. Sebanyak 80 siswa yang berstatus yatim dan dhuafa mendapatkan santunan sebagai wujud kepedulian dan solidaritas.
“Kegiatan ini sejalan dengan ajaran Rasulullah yang selalu mengajarkan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama mereka yang membutuhkan,” tutur dia.***