RADARDEPOK.COM-Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yuni Indriany, mencuri perhatian saat melenggang di atas panggung Depok Fashion Festival (DFF) 2025. Mengenakan busana merah rancangan desainer lokal Liana Dewi, Yuni tampil percaya diri membawakan batik khas Depok, Gong Si Bolong, dalam gelaran salah satu hotel di Depok, Sabtu (4/10).
Laporan : Agnesya Wianda
Cahaya lampu sorot menari di atas panggung, menyapu lembut permukaan kain batik yang mengembang anggun di atas lantai catwalk, Sabtu (4/10). Musik berdentum lembut, mengiringi langkah-langkah percaya diri para peraga busana yang memamerkan karya terbaik anak negeri.
Di antara mereka, sosok yang tak biasa muncul. Seorang legislator kota, bukan model profesional, namun tampil tanpa ragu, anggun, tegas, dan memukau. Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yuni Indriany, berdiri di bawah sorotan lampu mengenakan gaun dominan merah karya desainer lokal Liana Dewi.
Balutan busana itu bukan hanya soal estetika, tapi juga simbol, merah sebagai warna keberanian, dengan motif batik Gong Si Bolong, ikon budaya khas Depok yang mulai menemukan panggungnya sendiri.
“Alhamdulillah, saya bangga sekali memakai karya desainer Kota Depok dan batik Kota Depok. Harapannya, warga Depok juga semakin bangga dan cinta pada batik daerah sendiri, karena kualitasnya tidak kalah dengan batik luar sana,” ujar Yuni.
Tak tampak canggung sedikit pun dari perempuan yang biasanya duduk di kursi dewan, berdiskusi soal anggaran dan kebijakan publik. Malam itu,dia tampil sebagai wajah lain dari Depok, kota yang tak hanya sibuk dengan deru pembangunan, tapi juga geliat budayanya.
Ajang Depok Fashion Festival (DFF) 2025 bukan sekadar pentas mode tahunan. Dalam beberapa tahun terakhir, festival ini menjelma menjadi panggung penting bagi para pegiat budaya dan desainer lokal untuk menegaskan identitas Depok melalui wastra. Salah satunya, motif Gong Si Bolong, batik bercorak khas yang terinspirasi dari cerita rakyat dan akar sejarah kota.
“Dulu terakhir kali DPRD ikut DFF itu sekitar tahun 2018. Baru tahun ini lagi kita dilibatkan. Luar biasa, semua pada semangat. Ini bukan cuma soal fashion, tapi bagaimana pemerintah juga ikut mendorong budaya lokal naik kelas,” ungkap Yuni.
Bagi Liana Dewi, sang desainer yang merancang busana untuk Yuni, proyek ini lebih dari sekadar kerja profesional. Dia mengaku merancang gaun merah itu dengan mempertimbangkan karakter Yuni sebagai perempuan politisi dari PDI Perjuangan, partai yang lekat dengan semangat perjuangan dan kerakyatan.
“Temanya memang saya ambil dari sosok Bu Yuni sendiri,” kata Liana. “Kami padukan warna merah dengan batik Gong Si Bolong khas Depok. Ada semangat perjuangan, tapi tetap elegan,” tandas Liana. ***