satelit

Haul Nyimas Utari di Tapos Depok : Menguak Sejarah, Menjaga Jejak Leluhur

Selasa, 7 Oktober 2025 | 05:35 WIB
Camat Tapos, Jarkasih saat acara Haul Nyimas Utari di Kecamatan Tapos, Kota Depok, Sabtu (4/10). (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Kecamatan Tapos, Kota Depok, untuk pertama kalinya menginisiasi penyelenggaraan Haul Pejuang Puspa Bangsa bagi Raden Ayu Utari Sandijayaningsih, atau yang dikenal sebagai Nyimas Utari, Sabtu (4/10).

Acara berlangsung di kawasan pusaran Makam Nyimas Utari, Jalan Raya Tapos, dan melibatkan berbagai unsur masyarakat, organisasi budaya, serta tokoh lintas generasi. Kegiatan ziarah dan doa bersama dilakukan di makam Nyimas Utari, dilanjutkan dengan diskusi sejarah dan pertunjukan kesenian tradisional.

Camat Tapos, Jarkasih menjelaskan, haul tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun Kecamatan Tapos. Mengusung tema “Menguak Sejarah, Menjaga Jejak Leluhur” jelas Jarkasih kepada Radar Depok, Senin (6/10).

“Peringatan ini tak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap sosok pejuang perempuan, tapi juga upaya membangkitkan kembali kesadaran sejarah lokal yang selama ini terlupakan,” jelas Jarkasih kepada Radar Depok, Senin (6/10).

Baca Juga: Jadi Jalur Penting Penghubung Kawasan Wisata, Pemkab Gelontorkan Rp714 Juta untuk Perbaikan Jalan Banjarwaru-Tapos

Menurut Jarkasih, Nyimas Utari dikenal dalam tradisi lisan dan catatan sejarah sebagai salah satu telik sandi, agen intelijen Kerajaan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung sekitar tahun 1629. Ia disebut-sebut turut berperan dalam misi pengintaian menjelang serangan Mataram ke Batavia, yang saat itu dikuasai VOC.

Jarkasih menekankan pentingnya kegiatan tersebut sebagai pengingat bahwa perjuangan bangsa juga didukung oleh kontribusi tokoh-tokoh yang kerap luput dari narasi sejarah resmi.

“Kami ingin menghidupkan kembali jejak-jejak leluhur di tanah Depok, dan Nyimas Utari adalah salah satu figur penting yang layak dikenang,” kata Jarkasih.

Jarkasih mengapresiasi, antusiasme warga yang terlibat secara aktif dalam penyelenggaraan haul tersebut. Seluruh rangkaian acara dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat.

“Ini semua bisa terlaksana juga berkat partisipasi warga. Makanan disiapkan warga, bahkan tumpeng saja ada sebelas,” ujar Jarkasih.

Baca Juga: Terbanyak Se-Kecamatan Tapos Depok, Kelurahan Cimpaeun Berhasil Kumpulkan 300 Liter Minyak Jelantah

Sebagai kelanjutan dari kegiatan tersebut, Jarkasih menyebut, pihaknya telah membentuk Tim Penelusuran Sejarah Tapos untuk memperkuat dokumentasi sejarah wilayah tersebut. Dalam proses ini, Kecamatan Tapos juga menggandeng Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Depok.

“Kami mengundang Tim Ahli Cagar Budaya Depok untuk berdiskusi soal bagaimana menulis sejarah dengan benar. Ketua tim Tim Ahli Cagar Budaya Depok Bu Titi, beliau seorang ahli sejarah lulusan S1 UI, dan S2 serta S3 dari UGM. Tim kami juga sudah membuat kerangka awal penulisan sejarah,” tutur Jarkasih.

Jarkasih menambahkan bahwa timnya akan kembali bertemu dengan TACB Depok pada Rabu mendatang, untuk mendiskusikan penyusunan narasi sejarah secara lebih mendalam. Salah satu fokus utama dalam kajian tersebut adalah keberadaan dan peran Nyimas Utari sebagai bagian dari identitas sejarah lokal Tapos.

“Boleh dibilang Tapos ini dulu menjadi basis tempat pejuang Mataram membuat strategi untuk menyerbu ke Batavia,” ujar Jarkasih.

Halaman:

Tags

Terkini