RADARDEPOK.COM-SMP Negeri 16 Depok melaksanakan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra, yang menjadi kegiatan wajib di sekolahnya dilaksanakan setiap bulan Oktober dengan mengusung tema besar ‘Sekolah Siaga Kependudukan’
Laporan : Andika Eka Maulana
Keseruan dan kemeriahaan dalam memperingati Bulan bahasa dan Sasrta di SMPN 16 Depok begitu terasa dalam pelaksanaanya yang dilakukan 7-10 Oktober 2025 lalu, yang diikuti seluruh peserta didik.
Baca Juga: Dilaporkan ke Polres Metro Depok, Begini Penjelasan Bos Air Mineral
Uniknya, kegiatan ini kemas dengan baik dalam bentuk Projek Komik Trilingual. Yakni, para peserta didik dari kelas VII, VIII, dan IX berkolaborasi membuat komik menggunakan tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, dan Bahasa Inggris.
Melalui karya komik ini, siswa diajak untuk berkreasi sekaligus menunjukkan kemampuan literasi dan komunikasi lintas bahasa.
Pembimbing, Aprelia Meganur Sanjaya Putri menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra yang diperingati setiap bulan Oktober. Selain itu, kegiatan ini juga diintegrasikan dengan program Kokurikuler Lintas Mata Pelajaran dengan tema besar ‘Sekolah Siaga Kependudukan’.
“Hal ini sebagai upaya menanamkan kesadaran kependudukan, tanggung jawab sosial, dan kepedulian lingkungan kepada siswa sejak dini,” kata dia kepada Harian Radar Depok.
Menurut dia, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, kreativitas, dan kerja sama peserta didik.
Selain itu, dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia, mencintai bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing sesuai slogan nasional ‘Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing,’
Baca Juga: Dari Gaji Hingga Pengalaman Kerja, Ini Sejumlah Fasilitas dan Manfaat Program Magang Nasional
“Melalui projek ini, siswa juga dilatih berpikir kritis, berkolaborasi, dan menghasilkan karya yang bermakna sesuai dengan nilai-nilai dalam Delapan Profil Lulusan,” tutur dia.
Aprelia Meganur Sanjaya Putri menjelaskan, Kegiatan ini berlangsung selama empat hari penuh, dengan pembelajaran kolaboratif lintas mata pelajaran. Hari pertama, siswa mendapatkan pengarahan, pembentukan kelompok, dan perencanaan ide cerita.