Baca Juga: BRI Kembali Berprestasi, Raih 2 Penghargaan di Ajang Indonesia Economic Summit 2025
“Hari kedua, kelompok mulai membuat naskah dan ilustrasi komik dengan bimbingan guru bahasa. Hari ketiga, setiap kelompok mempresentasikan hasil komiknya di depan kelas. Hari keempat, seluruh karya dipajang di masing² kelas diadakan pameran komik trilingual yang diapresiasi oleh seluruh murid secara bergantian, dan penilaian oleh dewan juri untuk menentukan juara tiap jenjang,” kata dia.
Lanjut dia, kegiatan ini diikuti seluruh peserta didik dari kelas VII, VIII, dan IX terlibat aktif dalam kegiatan ini. Totalnya sekitar lebih dari 1000 siswa, yang terbagi ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Kegiatan ini juga melibatkan seluruh guru bahasa sebagai pembimbing dan juri, serta wali kelas sebagai pengawas dan pendamping di lapangan,
Baca Juga: Dibangun Miliaran, Pasar Leuwisadeng Riwayatmu Kini Dipinjam Pakai TNI AD
“Alhamdulillah, antusiasme peserta didik luar biasa tinggi. Mereka tampak sangat bersemangat menyiapkan ide cerita, mendesain gambar, dan memadukan tiga bahasa dalam komik mereka, banyak karya yang kreatif, lucu, namun juga bermakna. Siswa-siswi kami benar-benar menikmati prosesnya karena mereka merasa belajar sambil berkarya dan berekspresi,” ungkap dia.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi berkembang menjadi budaya literasi dan kreativitas sekolah.
“Kami ingin siswa memiliki rasa cinta terhadap bahasa dan budaya sendiri, terbuka terhadap bahasa asing, serta mampu mengekspresikan gagasan mereka secara positif dan kreatif. Semoga UPTD SMPN 16 Depok terus menjadi sekolah yang inovatif, aktif, dan inspiratif dalam mewujudkan generasi muda yang berkarakter, berdaya saing, dan berbudaya,” tutur dia.***