RADARDEPOK.COM-Sejak Kota Depok berdiri, Kelurahan Pancoranmas, Kecamatan Pancoranmas belum memiliki Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sendiri, sehingga 21 RW di wilayah tersebut mendorong realisasi pembangunannya dapat dilakukan pada 2026.
Tentunya, hal ini berangkat dari keluhan warga Kelurahan Pancoranmas lantaran mereka harus datang ke Puskesmas Kecamatan Pancoranmas di Jalan Pemuda, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas yang jaraknya jauh demi mengakses layanan kesehatan tingkat dasar.
Berangkat dari hal itu, Forum Rukun Warga (RW) Kelurahan Pancoranmas, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok kembali menggelar rapat rutin bulanan yang dihadiri seluruh Ketua RW, Lurah Pancoranmas Mohamad Soleh, dan Anggota DPRD Depok Edi Masturo untuk memfokuskan percepatan pembangunan Puskesmas di wilayah tersebut.
“Mudah mudahan pembangunan Puskesmas Pancoranmas dapat dipercepat. Alhamdulillah, rapat kali ini juga dihadiri oleh Pak Dewan Edi Masturo yang turut mendukung agar pembangunan puskesmas bisa segera terealisasi,” ujar Ketua RW11, Kelurahan Pancoranmas, Junaedi kepada Radar Depok, Senin (19/10).
Baca Juga: Kejari Depok Sidak SPPG di Pancoranmas, Ini Hasilnya
Junaedi menjelaskan, usulan pembangunan Puskesmas Pancoranmas saat ini telah masuk dalam hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2025 yang rencananya bakal dibangun di area Lapangan KONI RW2, Kelurahan Pancoranmas, atau lebih dikenal dengan kawasan Cagar Alam.
Lebih lanjut, Junaedi menyebutkan, pembangunan Puskesmas Kelurahan Pancoranmas itu menelan anggaran senilai Rp8 miliar.
“Harapannya tahun 2026 sudah mulai ada pembangunan puskesmas di Lapangan KONI RW2. Kami meminta agar Wali Kota Depok, Pak Supian Suri, bisa segera merespons dan merealisasikan pembangunan ini,” jelas Junaedi.
“Ini juga jadi keluhan warga kami. Kalau berobat ke Puskesmas Depok jaraknya jauh dan antreannya panjang. Sangat menguras waktu dan tenaga. Maka kami berharap Puskesmas Pancoranmas bisa segera dibangun dengan fasilitas lengkap dan kalau bisa ada rawat inapnya,” ungkap Junaedi. ***
Jurnlais : Risky Dwi Lestari