satelit

Berada di Jantung Kota Depok, Kelurahan Kemirimuka Pede Budidaya Maggot Bisa Bereskan Sampah Organik Rumah Tangga

Rabu, 12 November 2025 | 06:30 WIB
Lurah Kemirimuka, Bahrul Ulum (Berbaju Biru Dongker) saat meninjau langsung hangar maggot di RT2/9, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok, beberapa waktu lalu. (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Upaya pengentasan sampah organik tingkat rumah tangga terus digalakan Aparatur Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok melalui hanggar maggot yang terletak di RT2/9.

Bukan tanpa sebab, Kelurahan Kemirimuka memilih pengurangan sampah organik rumah tangga menggunakan maggot, lantaran langkah itu dinilai lebih efektif jika berkaca pada keberadaan wilayahnya yang ada di jantung kota.

Lurah Kemirimuka, Bahrul Ulum mengungkapkan, pihkanya terus mendorong budidaya maggot yang salah satunya berada di RT2/9 sebagai bentuk nyata untuk kesadaran lingkungan yang tumbuh dari bawah. Sinergitas bersama warga, juga langsung diimplementasikan tanpa menunggu program pemerintah, namun bergerak bersama untuk menciptakan perubahan.

“Alhamdulillah, saat ini hanggar maggot di wilayah RT2/9 seluas 3x3 meter sudah mampu menghabiskan 130 kilogram sampah rumah tangga. Khususnya yang memang difokuskan untuk sampah organik,” ungkap Bahrul Ulum kepada Radar Depok, Selasa (11/11).

Bahrul Ulum menjelaskan, saat ini tengah memfokuskan budidaya maggot di RW9 agar maksimal terlebih dahulu. Nantinya, hanggar maggot dan sumber sampah organik juga akan menyebar luas ke wilayah RW lain.

Baca Juga: Warga Depok Gagalkan Tawuran Pelajar di Jalan Citayam Raya : Tangkap Belasan Pelajar, Janjian Lewat Sosmed

“Keberadaan bank sampah, juga beberapa telah diaktifikan. Terkait supplay sampah organik atau sampah basah seperti sisa makanan, ternyata harus dibutuhkan perhatian lebih. Agar supplay sampah untuk maggot selalu dapat diakomodir setiap hari dan tidak kekurangan,” jelas Bahrul Ulum.

Ke depan, tutur Bahrul Ulum turut memperluas sumber sampah organik. Hal ini bertujuan untuk kesadaran akan warga dalam memilah sampah. Sampah dari masyarakat, yang telah masuk setiap harinya melalui proses mekanisme pengelola petugas dari RW9.

“Sampah ibu rumah tangga yang masuk, akan diangkut oleh pengelola. Hingga sampah yang masuk, juga harus melewati proses pendataan melalui catatan. Sudah ada sekitar 4 lebih petugas maggot dari RW9,” tutur Bahrul Ulum.

Bahrul Ulum berharap, dengan budidaya maggot ini memiliki dampak langsung kepada warga. Selain bisa mengurangi limbah makanan, warga juga bisa mendapatkan nilai tambah secara ekonomi.

Baca Juga: Desember, 44 RTLH Kelurahan Kemirimuka Depok Beres Dipugar

“Kami ingin ke depan program ini bisa dijalankan baik secara individu maupun kelompok, bahkan menjadi perputaran ekonomi,” pungkas Bahrul Ulum. ***

Jurnalis : Risky Dwi Lestari

Tags

Terkini