RADARDEPOK.COM-Pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (SAS) di SMP Negeri 26 Depok berlangsung tanpa hambatan hingga hari kedua pelaksanaan ini.
SAS yang dilaksanakan dari Senin hingga Sabtu, 8–13 Desember 2025, sekolah melaksanakan ujian dengan skema dua mata pelajaran setiap harinya. Total terdapat 11 mata pelajaran yang diujikan kepada seluruh peserta didik.
Kepala SMPN 26 Depok, Ahmad Sujai, mengatakan bahwa pelaksanaan SAS tahun ini berjalan lebih rapi dibandingkan tahun sebelumnya. Koordinasi antara panitia, guru pengawas, serta tenaga teknis dipersiapkan sejak jauh hari untuk memastikan seluruh proses berjalan tertib.
“Alhamdulillah seluruh kegiatan SAS berjalan sesuai rencana. Mulai dari persiapan ruang, perangkat, hingga pengawasan, semuanya tertata dengan baik. Anak-anak juga sangat disiplin,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Selasa (9/12).
Baca Juga: Tiga Rumah di Kelurahan Pengasinan Depok Rusak Dihajar Puting Beliung, Perbaikan Diusulkan Pakai BTT
Menurut dia, penggunaan handphone sebagai perangkat utama ujian kembali diterapkan pada SAS tahun ini. Sebanyak 1.212 siswa mengikuti ujian berbasis digital tersebut.
Selain itu, kata Ahmad Sujai, penggunaan perangkat pribadi dinilai lebih efektif dan membuat proses ujian menjadi lebih cepat dan efisien.
“Anak-anak sudah terbiasa mengerjakan soal secara digital. Selain mempermudah pelaksanaan, sistem ini juga membantu sekolah dalam percepatan koreksi hasil ujian karena datanya langsung masuk ke server,” jelas dia.
Baca Juga: Puluhan Wasit asal Kabupaten Bogor Ikuti Pelatihan Lisensi C2
Dalam pelaksanaannya, tidak semua siswa memiliki handphone. Terdapat 12 siswa yang dibantu pihak sekolah dengan menyediakan laptop dan handphone inventaris.
Fasilitas tersebut disiapkan untuk memastikan seluruh siswa dapat mengikuti ujian tanpa terkendala perangkat.
“Tidak boleh ada siswa yang tertinggal hanya karena persoalan gadget. Sekolah menyiapkan perangkat cadangan agar semua bisa ikut,” tegas Ahmad Sujai.
Ia menambahkan, pengawasan selama SAS dilakukan secara ketat di tiap ruang ujian. Guru pengawas dibekali panduan teknis, termasuk langkah penanganan jika terjadi kendala jaringan atau gangguan teknis pada perangkat siswa.