RADARDEPOK.COM–Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok kembali mengapresiasi sekolah-sekolah dasar yang berhasil menunjukkan komitmen terbaik dalam menciptakan lingkungan belajar sehat dan ramah anak.
Penghargaan tersebut yang diberikan dari kegiatan lomba Sekolah Sehat dan Stratifikasi Sekolah Ramah Anak (SRA) 2025 itu digelar di Gedung PGRI Kota Depok, Kelurahan Kalibaru, Kecamatab Cilodong.
Acara dibuka oleh Kasi Kelembagaan Disdik Kota Depok, Gunawan, dan ditutup oleh Kabid Pembinaan SD, Raden Muchamad Zakkya Fauzan.
Dalam pembukaanya, Gunawan mengatakan, lomba tersebut bukan sekadar seremonial. Ajang ini menjadi tolok ukur keseriusan sekolah menghadirkan kenyamanan, keamanan, dan kelayakan bagi warga sekolah.
“Sekolah harus menjadi tempat yang ramah dan aman. Penilaian dilakukan oleh juri yang profesional, sehingga sekolah benar-benar didorong untuk berbenah,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (11/12).
Baca Juga: Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel
Gunawan juga mengajak sekolah-sekolah juara untuk tidak berhenti berinovasi, terutama dalam memberikan rasa aman kepada seluruh siswanya yang ada.
“Para pemenang harus menjadi contoh. Yang terpenting adalah kolaborasi. Orang tua, guru, dan seluruh warga sekolah punya peran agar sekolah benar-benar menjadi rumah kedua bagi anak,” tuturnya.
Gunawan menambahkan, kegiatan ini diharapkan menjadi rutinitas yang berdampak positif, bagi seluruh satuan pendidikan di Kota Depok.
“Supaya muncul budaya sehat dan kebiasaan baik yang terus melekat pada peserta didik,” katanya.
Baca Juga: Polemik Pabrik Dimsum dengan Warga di Curug Depok, Edi Masturo : Izin Sudah Ada, Serap Tenaga Kerja
Sementara itu, Kabid Pembinaan SD Disdik Depok, Raden Muchamad Zakkya Fauzan, mengingatkan pentingnya pemahaman yang benar terkait istilah Sekolah Ramah Anak.
“Kenapa disebut ramah anak, bukan layak anak? Karena sekolah harus menghadirkan kenyamanan, bukan sekadar memenuhi syarat. Ramah anak itu soal sikap, komitmen, dan budaya,” tegasnya.
Raden Muchamad Zakkya Fauzan menekankan bahwa komitmen jauh lebih penting dibanding fasilitas.