RADARDEPOK.COM-Portina bersama Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD) terus berupaya melestarikan Ngubek Empang yang telah menjadi tradisi turun-temurun di Kota Depok jelang Hari Raya Idul Fitri.
Upaya yang dilakukan saat ini menjadikan Ngibek Empang menjadi olahraga tradisional agar tidak punah sehingga bisa disaksikan serta dijaga generasi mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua KOOD, H Ahmad Dahlan saat melangsungkan kegiatan Ngubek Empang di kawasan Rawa Denok, Kota Depok, Sabtu (13/12/2025).
Baca Juga: Wakil Kepala BGN Himbau SPPG Tidak Memakai Makanan Buatan Pabrik untuk MBG
"Hari ini kita adakan Ngubek Empang dengan kolam yang lebih kecil, pesertanya pun dibatasihm dan hanya ada empat orang dalam satu tim," jelasnya saat diwawancara.
Dalam demo tradisi ngubek empang, kata Baba Dahlan sapaannya, empat orang perwakilan dari tiap kecamatan turun ke empang untuk menangkap ikan.
Pemenang dipilih dari banyaknya ikan yang berhasil ditangkap dengan peraturan tidak boleh menggunakan alat.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Petugas Kesehatan di Sumatera
"Kita pilih ikan nila sama mujair karena ditangkapnya susah. Jadi menggunakan ketangkasan dan kerja tim atau kegotong royongan untuk bisa mengumpulkan ikan sebanyak-banyaknya," tambahnya.
Baba Dahlan mengatakan, tradisi ini sudah ada pada masyarakat Depok sejak masa kolonial Belanda.
Dalam tradisi ngubek empang, tersimpan banyak pelajaran tentang gotong royong dan kerja keras.
Baca Juga: Depok Digempur Cuaca Ekstrem, Walikota Supian Suri Minta Aparatur Waspada
"Nah ini sudah ada puluhan bahkan ratusan tahun, sejak zaman Belanda. Kita ada dokumentasinya waktu Ngubek Empang di Situ Rawa Besar," ungkap dia.
Sejauh ini, Ngubek Empang telah menjadi agenda rutin di Lebaran Depok yang akan berlangsung setiap tahun.
Baba Dahlan juga menambahkan, jika budaya Ngubek Empang akan diusulkan menjadi warisan budaya tak benda, dengan melibatkan Kormi serta Disporyata Kota Depok, sehingga bisa dikenal secara luas oleh masyarakat, terutama di tingkat Nasional.