pendidikan

Wamenkes Apresiasi Produk Inovatif Alat Fiksasi Karya FKUI

Sabtu, 1 April 2023 | 10:37 WIB
INOVASI: Inovasi Universitas Indonesia (UI) alat Fiksasi untuk mempermudah pasien Fraktur Tulang Pelvis dan Tulang Panjang di tungkai.

Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah tingginya kasus neglected fracture (patah tulang yang tidak ditangani atau mendapat penanganan yang tidak sesuai) yang dapat berujung pada kecacatan.

Hal ini terkait dengan tingkat pengetahuan yang rendah dan perawatan di dukun patah tulang. Selain itu, fiksasi ini juga dapat digunakan untuk kasus infeksi lutut yang diindikasikan.

Invensi fiksasi Eksterna periartikuler ini juga mengatasi kelemahan-kelemahan beberapa alat fiksasi eksterna periartikuler yang telah ada sebelumnya.

Sehingga alat ini mampu fiksasi pada fraktur di dekat sendi (keterbatasan alat sebelumnya) dan dapat memberikan stabilitas yang lebih baik pada fraktur yang sangat kompleks. Alat fiksasi periartikuler ini telah didistribusikan dan digunakan pada pasien di beberapa kota yaitu Jakarta, Sampang, Pekalongan, dan Surakarta.

“Trauma merupakan penyebab tertinggi ketiga kematian pada semua kelompok umur di dunia. Fraktur pelvis merupakan salah satu penyakit yang dapat terjadi akibat trauma dan merupakan cedera orthopaedi yang paling sering merenggut nyawa dengan angka kematian setinggi 6-35%,” ucap Inventor alat fiksasi, prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo.

“C-Clamp ini berfungsi untuk mencegah kematian dengan menghentikan perdarahan di daerah pelvis. Alat ini dapat digunakan di seluruh pelosok Indonesia karena penggunaannya yang cepat dan mudah secara manual dengan tangan (tanpa alat bantu khusus), fleksibel dapat disesuaikan dengan ukuran badan pasien, dan harganya terjangkau,” tambahnya.

Sedangkan fiksasi eksternal periartikuler ini adalah alat fiksasi fraktur pada ekstremitas, alat ini baik digunakan untuk terapi kasus fraktur terbuka yang kompleks, neglected fracture (fraktur yang terbengkalai) yang butuh rekonstruksi, pada keadaan tulang mengalami pemendekan atau pergeseran berat.

"Pada kasus lutut yang terinfeksi juga dapat digunakan sebagai alat arthrodesis (fusi sendi) agar lutut pasien tidak nyeri dan infeksinya hilang,” jelas Prof. Ismail.

Direktur Utama PT Eka Ormed Indonesia, Yatno mengatakan, bersama dengan para inventor dan fasilitas pendidikan, kami selaku industri ingin memberikan kontribusi berupa produk inovatif yang dibutuhkan masyarakat dengan kualitas yang baik sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Dekan FKUI dan Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo selaku inventor bersama kami dalam mewujudkan produk ini untuk masyarakat Indonesia,” ucap Yatno. 

Sementara itu, dalam sambutannya Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam mengatakan, selamat kepada Prof. Ismail yang telah berhasil mengembangkan produk inovasi fiksasi eksterna periartikuler dan pelvic C-clamp.

“Alhamdulillah produk inovasi ini sudah dihirilisasi dan mendapat izin edar. Dengan ini, FKUI sebagai institusi pendidikan dapat terlibat dalam pengembangan produk-produk kesehatan sebagaimana UI yang saat ini sedang mencanangkan Entrepreneur University,” tuturnya.

“Terima kasih juga atas apresiasi dan dukungan Kementerian Kesehatan untuk produk inovasi ini. Sekali lagi, selamat kepada Prof. Ismail. Semoga semakin banyak produk kesehatan inovatif yang dapat dihasilkan oleh Prof. Ismail dan juga bisa menjadi motivasi bagi sejawat lainnya untuk terus berkarya,” pungkas Prof. Ari Fahrial. ***

 

Halaman:

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB