RADARDEPOK.COM - Aparatur Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari kali ini sedang gencar-gencarnya menggalakan Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS), mengingat RW4 setempat menjadi salah satu wilayah yang ditunjuk, untuk mengikuti kegiatan dalam Program Kampung Iklim (Proklim).
Laporan : Aldy Rama
Dalam menyukseskan salah satu program yang digalakan Pemkot Depok tersebut, Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari membuat kandang maggot di RW4, merupakan lokasi ditunjuknya lokasi P2WKSS, sebagai upaya untuk mendukung Kampung Proklim.
Perlu diketahui, maggot memiliki beragam manfaat. Budidaya maggot ini, menjadi kegiatan peternakan serangga yang mampu memberi banyak manfaat. Baik bagi perekonomian, lingkungan, maupun sosial dalam upaya pemberdayaan wanita.
Maggot memiliki potensi besar dalam berbagai bidang, yang tentunya bisa dimanfaatkan dalam berbagai cara, sehingga bisa berkontribusi pada perekonomian keluarga.
"Budidaya maggot bisa menghasilkan pupuk organik. Sisa makanan rumah tangga yang dikonsumsi maggot bisa menjadi pupuk organik yang berkualitas tinggi," Lurah Dure Seribu, Kiki Mutakin saat menyambangi lokasi budidaya maggot, belum lama ini.
Baca Juga: Laga Persikabo 1973 vs Persija Jakarta Berakhir Imbang 0-0
Selain itu, maggot juga bisa dijadikan sebagai pakan ternak. Karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Tentunya ini sangatcocok sebagai pakan unggas, ikan, dan hewan peliharaan lainnya. Mengingat beragam manfaat yang didapat dari maggot ini.
Budidaya maggot juga memberikan dampak positif untuk lingkungan, seperti pemanfaatan limbah organik. Karena larva hitam ini dapat mencerna limbah organik dengan cepat, sehingga membantu mengurangi limbah makanan yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Nantinya, budidaya maggot ini akan dilakukan oleh para wanita yang ada di lokasi ini agar dapat mendukung program P2WKSS yang sedang berlangsung. Semoga budidaya ini bisa menjadi inovasi yang efektif demi membawa perubahan yang baik bagi lingkungan maupun masyarakat," demikian Lurah Duren Seribu tersebut menandaskan.***