"Saat ini alokasi di wilayah Depok sekitar 2 juta lebih tabung yang disuplai oleh 47 agen ke pangkalan-pangkalan yang berada di kota Depok," tutur Ahmad Badri.
Dari jutaan tabung LPG melon tersebut, lanjut Ahmad Badri, didistribusikan ke masyarakat melalui 47 agen kepada lebih dari 1.100 pangkalan Kota Depok.
"Didistribusikan ke pangkalan-pangkalan yang berjumlah sekitar 1.100 lebih di 11 kecamatan dan 63 kelurahan," tutup Ahmad Badri.
Baca Juga: Mau Bikin Reels Keren dan Kece Seperti Selebgram? Bisa, Cukup Pakai HP Kamu
Komisi B DPRD Kota Depok, Rienova Serry Donie menanggapi kelangkaan gas yang terjadi di daerah tersebut, tidak lepas dari banyaknya migrasi pengguna gas 12 Kg ke gas 3 Kg.
"Pertama, tidak lepas dari banyaknya migrasi pengguna gas 12kg ke gas 3kg karena harganya yang murah," jelas Rienova Serry Donie.
Kedua, lanjut Rienova, terbukanya sistem delivery atau penjualan yang terbuka.
"Jadi siapa saja bisa beli, padahal gas 3kg peruntukannya hanya untuk masyarakat miskin atau tidak mampu karena subsidi," terang Rienova Serry Donie.
Ketiga, beber Rienova, kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi gas 3 kg. Sehingga, kelangkaan tersebut bisa terjadi.
Baca Juga: Jelang Musorkab KONI Kabupaten Bogor, Dadeng Wahyudi: jangan Ditunggangi Politik
"Depok belum terkena imbas, mungkin kerjasama antar masyarakat, pemkot depok serta pemasok gas di kota depok berjalan baik," ungkap Rienova Serry Donie.
Berdasarkan hal tersebut, Rienova menjelaskan, artinya masyarakat Depok paham hak-haknya dalam menggunakan gas 3 kg sesuai pada tempatnya.
"Serta tidak lepas dari pemasok, agen, dan distributor gas bahwa ketersediaan gas aman dan pemerintahan (eks-legis) memberikan informasi, sosialisasi pengawasan berjalan dengan baik, tepat sasaran," tutup Rienova Serry Donie. (mg4)