RADARDEPOK.COM – Upaya mempertahankan budaya daerah. Pelatihan Desain Fesyen Depok 2023, Senin (28/8) hingga Kami (31/8), di Fave Hotel Margonda, memfokuskan deskripsi mood, psikologi efek dari warna dan motif batik khas Kota Depok.
Baca Juga: Gunakan Dana Pribadi, Ini Pembangunan dan Pemberdayaan untuk Warga yang Diberikan Hamzah
Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan dan Perindustrtian (Disdagin) Kota Depok, Nasrudin menekankan pelatihan yang diadakan ini bertujuan untuk membuka wawasan dan menggali potensi kreatif para desainer Kota Depok, dalam mengaplikasikan unsur budaya lokal ke indsutri fesyen.
“Pelatihan desain fesyen lebih kepada bagaimana Industri Kecil Menengah (IKM) fesyen dapat mengikuti trend model dan warna,” ungkap Nasrudin pada Radar Depok.
Lebih lanjut, Nasrudin mengatakan, antusiasme para peserta sangat tinggi, karena pelatihan ini akan memberikan pengalaman berharga bagi mereka yang memiliki usaha fashion dalam mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang desain fesyen yang sesuai dengan tren saat ini.
Baca Juga: empat Wisata Camping Murah hanya Berjarak 2 Jam dari Depok, Dinginnya bikin Tidur Nyenyak
“Ini pengalaman mereka yang memiliki usaha fesyen untuk mendapatkan ilmu desain fesyen sesuai tren,” lanjut Nasrudin.
Nasrudin berharap, melalui pelatihan ini, batik Depok dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas. Dia percaya bahwa dengan mempromosikan batik Depok, akan semakin banyak orang yang tertarik dan menghargai keindahan dan keunikan batik khas daerah ini.
Baca Juga: Pemilihan Duta GenRe Kecamatan Pancoranmas, Wujudkan Program, Upaya Tuntaskan Permasalahan Remaja
Selain itu, Nasrudin menilai, pelatihan ini juga bertujuan untuk menciptakan desainer baru yang mandiri di Kota Depok, yang mampu mengikuti ajang fashion bergengsi seperti IFW (Indonesia Fashion Week) atau Muslim Festival (MUFEST) di Jakarta Convention Center (JCC).
Baca Juga: Rere Tati Sri Hardina Rayakan Kemerdekaan Bersama Anak Disabilitas di Depok, Ini Harapannya
“Kami ingin memperkenalkan batik Depok kepada masyarakat luas. Juga ingin menciptakan desainer yang mandiri dan dapat mengikuti ajang fesyen seperti IFW Indonesia fashion week atau Muslim Festival MUFEST.” tukas Nasrudin. ***
Jurnalis : Fauzan Rasyid