metropolis

LKD Siap Memajukan Kebudayaan Depok : Keluarkan Film Gong Si Bolong Buat Ikut Festival

Senin, 9 Januari 2023 | 00:37 WIB
RESMI : Pegiat kebudayaan di Kota Depok akhirnya punya wadah untuk berekspresi. Lembaga Kebudayaan Depok (LDK) resmi dibentuk, di Rumah Makan Betawi Ngoempoel, Beji, Sabtu (7/1) malam. JUNIOR/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK Pegiat kebudayaan di Kota Depok akhirnya punya wadah untuk berekspresi. Lembaga Kebudayaan Depok (LKD) resmi dibentuk, di Rumah Makan Betawi Ngoempoel, Beji, Sabtu (7/1) malam.


Ketua Dewan Pembina LKD, Nuroji menjelaskan jika LKD merupakan perkembangan dari Dewan Kesenian Depok (DKD). Seiring munculnya Undang-Undang (UU) soal kemajuan kebudayaan, DKD kemudian berevolusi.


Tak hanya lagi cuma mengurus kesenian, namun ingin yang lebih luas, yakni kebudayaan. “Karena kesenian merupakan bagian dari kebudayaan,” ungkap Nuroji kepada Radar Depok.


Anggota Komisi X DPR RI ini menjelaskan, ada banyak unsur di dalam kebudayaan. Selain seni, ada juga bahasa, situs-situs, permainan tradisional, sampai adat istiadat.


Karena itu, kami eks DKD berpikir harus tetap eksis untuk bersama² berkontribusi di bidang seni budaya. Masih di budaya diartikan lagi kebudayaan secara luas,” ujar dia.


Ia menuturkan, sesuai namanya, LKD ditujukan untuk memajukan kebudayaan, khususnya di Kota Depok. sesuai amanat UU No 5 tahun 2017. poinnya, budaya akan maju bisa pemerintah dan masyarakat saling bersinergi.


Khusus LKD, pihaknya mengambil peran sebagai masyarakat. Seper5ti DKD beberapa waktu lalu, LKD juga akan berupaya maju secara mandiri. Termasuk dengan anggaran sendiri. Meski demikian, kolaborasi dengan pemerintah bakal punya dampak lebih besar.


Kenapa begitu banyak (anggota LKD), karena kami ingin melibatkan semua teman yang ingin berkontribusi di bidang kemajuan kebudayaan. Lembaga ini akan besar. Pekerjaannya juga banyak, jadi perlu banyak orang,” terang dia.


Lebih lanjut, sambung Politikus Gerindra ini, selain memajukan kebudayaan, LDK juga berfungsi untuk melestarikan, mengembangkan, membina, mempromosikan, lalu memberikan penghargaan. Ada lagi memanfaatkan seni kebudayaan sebagai ekonomi kreatif dan pariwisata.


Itu pilar atau tugas fungsi dari LKD itu. Jadi menjalankan amanat UU. Sekali lagi, pelestarian, pengembangan, pemanfaatan, promosi, kemudian penghargaan. Artinya memberikan apresiasi nanti saat festival,” tutur dia.


LKD didirikan oleh sejumlah budayawan dan seniman di Depok. Mereka antara lain Jeffrey Sumampaow, Nuroji, Entong Manisah Boy, Puguh Tjahjono, Sihar Ramses Simatupang, Torben Rando Oroh, Kurniawan, Syahrullah Imaduddin, Iman Sembada, Jimmy S Johansyah, Bambang Wahyudin, Hanoeng M Nur, Ary Trisna Oktavierasasi, Mustafa Ismail, dan Iin Marlina’


Adapun di kepengurusan terdapat sejumlah nama seniman yang selama ini berkiprah secara nasional seperti Daus Mini, Ginanjar Empat Sekawan, Rosmala Sari Dewi, Willy Ana, Logo Situmorang, Fanny J Poyk, dan lain-lain. "Kita akan mulai mendata objek-objek kebudayaan di Depok," kata Nuroji.


Pantauan di lokasi, peresmian terbentuknya LKD, dibarengi dengan peluncuran film Gong Si Bolong.


Soal film ini, Nuroji berujar, Gong Si Bolong adalah karya pertama Lembaga Kebudayaan Depok. Cikal bakal terwujudnya film Gong Si Bolong diawali ketika sejumlah seniman mengadakan pertemuan di Betawi Ngoempoel Creative Center (BNCC).

Halaman:

Tags

Terkini