RADARDEPOK.COM, DEPOK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bogor, memberi peringatan keras untuk seluruh masyarakat Kota Depok. Termasuk para pemangku kebijakannya.
Pasalnya diprediksi, hingga Selasa (5/10), akan terjadi hujan petir yang berpotensi terjadinya hujan es.
"Iya jika dilihat dari data kami,” Kepala BMKG Bogor, Indra Gustari, Rabu (29/9).
Ia menerangkan, penyebab terjadi hujan petir yang berpotensi hujan karena aktivitas konveksi lokal yang kuat di periode transisi dan awal musim hujan, termasuk potensi serupa di daerah sekitarnya seperti Bogor dan Sukabumi.
Salah satu penyebab memang pada masa periode transisi. Hal yang ditekankan Indra, periode transisi ini relatif panjang, bisa dari 2 minggu sampai sekitar satu bulanan yaitu awal musim hujan disuatu daerah.
"Tapi setelah periode ini telah dilalui, awan dan hujannya akan merata. Nantinya akan mengurangi potensi hujan es serta angin kencang, dibandingkan dengan periode transisi dan awal musim hujan," terang Indra.
Dilanjutkannya, setelah awan dan hujan bergerak sevara merata maka secara otomatis pemanasan bumi akibat radiasi matahari akan berkurang dan selanjut mengurangi kekuatan gerak vertikal massa udara pada skala lokal, sehingga mengurangi potensi hujan es.
"Jadi selama Depok masih terjadi hujan petir, potensi hujan es masih ada dan akan terjadi," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Diketahui, dara data prediksi cuaca yang dikeluarkan BMKG, Kota Depok akan diguyur hujan petir selama satu pekan ke depan. Tercatat hujan petir terjadi pada siang hingga sore hari, bahkan sampai malam hari, dengan suhu 23 sampai 32 derajat celcius, serta kecepatan angin 5 sampai 35 Km per jam.
"Kami telah berikan catatan peringatan dini untuk waspada potensi hujan yang disertai petir serta angin kencang pada waktu siang atau sore hingga malam hari," tandas Indra.
Terpisah, Koordinator Tagana Kota Depok, Muhammad Romdoni memastikan monitoring selalu dilakukan mengingat pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti BMKG, relawan, hingga petugas Katulampa dalam mengantisipasi banjir.
“Kami berkoordinasi, dan selalu kami informasikan kepada masyarakat untuk selalu bersiap dan melakukan antisipasi. Karena memang kita lihat cuaca beberapa hari ini cukup serius dan ekstre,” katanya.
Tagana sendiri telah mempersiapkan perlengkapan untuk mengantisipasi sampai mengevakuasi masyarakat yang terdampak, seperti satu unit perahu karet, dua denso (gergaji mesin), serta tenda pengungsian hingga lima unit tenda keluarga. (rd/arn)
Prediksi Cuaca di Depok
Kamis (30/9)