"Tidak memperbolehkan siapapun mengambil gambar, kecuali hanya untuk berziarah atau berkunjung, ini terbuka kok untuk umum," terang Ahmad.
Dalam perbincangan, sesekali Ahmad menyinggung kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Selain Pemkot, DPRD tak juga luput dari kacamatanya.
Dia menilai, penjelasan yang diberikan pihak penentu kebijakan hanyalah janji manis semata.
Buktinya, kata Ahmad, dia selalu dihantui bayang-bayang penggusuran yang kini santer terdengar ditelinganya atas pembangunan UIII yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Katanya sih mau digusur, kita belum dikasih apa-apa sama Pemerintah yang meyakinkan kita bahwa situs bersejarah ini tidak akan tergusur," terangnya.
Terlepas dari itu semua, dia yakin, leluhurnya akan diakui oleh masyarakat Depok sebagai tokoh penyebar Islam. "Kita lihat nanti hasil dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) seperti apa," tukas Ahmad.
Semakin dalam, Ahmad membeberkan, satu per satu kegiatan yang biasa digelar keturunan Mpi Siun di dalam kawasan tersebut. Biasanya mulai dari kegiatan keagamaan hingga kebudayaan. (bersambung)
Editor : Junior Williandro
